Teras Malioboro News – “Datang tampak muka, pulang tampak punggung”, peribahasa ini dipegang kuat oleh sosok Drs HA Hafidh Asrom MM. Ia juga memegang teguh dan menjunjung tinggi kata-kata bijak orang tua jaman dahulu bahwa “adab lebih tinggi dari ilmu”.
Inilah yang dilakukan Hafidh Asrom saat menjelang akhir jabatannya di pengujung September 2024 sebagai Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang sudah diembannya selama empat periode atau 20 tahun sejak tahun 2004 lalu.
Peribahasa dan kata-kata bijak orang tua mengajarkan bahwa hendaklah selalu bersopan santun apabila datang di rumah orang atau pergi dari rumah orang. Arti lainnya dari datang tampak muka, pulang tampak punggung adalah datang dan pergi hendaklah memberi tahu.
“Ketika mengawali menjadi anggota DPD RI saya memberitahu masyarakat, dan ketika mengakhiri saya juga ingin memberitahu sekaligus mengucapkan terima kasih. Inilah adab dan sopan santun yang diajarkan orang tua kita,” ujar Hafidh Asrom di sela bersilaturahmi dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Keraton Yogyakarta, Senin (2/9/2024).
Baca Juga : JNE Gelar Apresiasi Karya Pemenang Content Competition 2024
Silaturahmi Hafidh Asrom dengan GKR Hemas di Keraton Yogyakarta merupakan momen penting yang menunjukkan hubungan erat antara kedua tokoh masyarakat Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, Hafidh Asrom, yang telah lama berperan sebagai Senator DPD RI menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan kepada GKR Hemas atas dukungan dan peranannya dalam berbagai kegiatan selama sama-sama menjadi anggota DPD RI. Dalam pertemuan tersebut Hafidh juga menyampaikan mohon pamit menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai anggota DPD RI.
Dalam silaturahmi tersebut menjadi ajang diskusi mengenai perkembangan sosial dan budaya di Yogyakarta sekaligus mengenang suka dan duka persahabatannya yang sudah memasuki 40 tahun saat ini. Hafidh Asrom dan GKR Hemas saling berbagi pandangan tentang pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi di tengah arus modernisasi, serta bagaimana Keraton dan para pemimpin masyarakat dapat bekerja sama untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Yogyakarta.
Dalam suasana yang penuh keakraban, GKR Hemas mengapresiasi dedikasi Hafidh Asrom dalam mengabdi kepada masyarakat, termasuk dalam bidang keagamaan dan pendidikan. Banyak hal yang didiskusikan tentang masa lalu, masa kini, dan untuk masa depan. Pertemuan ini menegaskan pentingnya sinergi dalam menjaga harmoni dan kemajuan Yogyakarta.
“Saya merasa kehilangan teman di DPD RI,” ujar GKR Hemas.
Baca Juga : Hidup Itu Seperti Gema
Hafidh Asrom dan GKR Hemas memiliki hubungan yang lebih dari sekadar rekan kerja. Keduanya bersama-sama menjadi anggota DPD RI selama empat periode, di mana mereka bekerja sama dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Yogyakarta.
Persahabatan mereka yang panjang ini berawal jauh sebelum keduanya terlibat dalam dunia politik. Hafidh mengisahkan, pada 40 tahun lalu saat itu dirinya masih mahasiswa namun sudah menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hasil Hutan Indonesia DIY, mengikuti pameran di Hotel Tugu Yogyakarta. GKR Hemas tertarik melihat sosok Hafidh Asrom yang masih mahasiswa namun sudah memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi di bidang furnitur. Selain itu asal daerah Jepara yang terkenal dengan budaya ukir dan usaha furnitur menguatkan GKR Hemas untuk mengajak kerja sama.
“Usai pameran saya diminta datang ke rumah GKR Hemas, saat itu masih di kawasan Madukismo, untuk menata dan mengisi furnitur di rumahnya. Mulai dari situ perkenalan saya dengan GKR Hemas dan Sri Sultan (waktu itu Pangeran Mangkubumi) terjalin dengan baik,” ujar Hafidh.
Waktu terus berlalu, Hafidh pun mengenang saat dirinya diminta oleh Sri Sultan HB X untuk menjadi penyelenggara Jumenengan. Sri Sultan HB X dinobatkan sebagai raja ke-10 pada Selasa Wage, 7 Maret 1989 atau 29 Rejeb Tahun Wawu 1921.
“Banyak kenangan saya dengan keluarga Keraton, sehingga sudah empat puluh tahun persahabatan kami masih tetap terjalin dengan baik,” ujar Hafidh.
Baca Juga : Rayakan 12 Tahun UU Keistimewaan DIY , Disbud Kota Yogya Gelar Wayang Cinema Anak
Dalam kesempatan berbincang tersebut, Hafidh Asrom menyinggung mengenai usaha memperjuangkan nasib dan kesejahteraan kaum rois dan program pendidikan Beasiswa Istimewa. Hafidh berharap kepada GKR Hemas untuk dapat meneruskan perjuangkan dua program tersebut di masa mendatang. (Chaidir)
Komentar