450 Penari  Meriahkan Jogja Joged 2023

Teras Malioboro News —  Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan DIY mendukung sepenuhnya solidaritas seniman tari DIY  dalam Pagelaran Jogja Joged (Joged) dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia 2023.

Setidaknya 450 penari lintas generasi dari kabupaten/kota se-DIY serta seniman mancanegara antara lain Jepang, Ekuador dan Jerman ini bakal bersedekah tarian dengan mengusung tema kearifan lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menyampaikan , Joged 2023 ini mengangkat salah satu kesenian rakyat Kulonprogo yaitu Tari Angguk di Taman Budaya Kulonprogo . Tarian ini dipentaskan Sabtu (29/04/2023) pukul 12.00 hingga 22.00 WIB.

“ Tanggal 29 April adalah hari besarnya seniman tari yang diperingati sebagai Hari Tari Dunia. Karena Yogyakarta sebagai salah satu kota budaya yang menjadi bagian dari masyarakat tari dunia maka akan melakukan apresiasi perayaan Hari Tari Internasional tersebut. “ tutur Pratiwi  dalam konferensi pers Jogja Joged 2023 di  Kepatihan belum lama ini.

Baca Juga : 300 Penari Topeng Semarakkan Festival Jeron Beteng 2023.

Ditambahkan Pratiwi, Jogja Joged 2023 ini merupakan  momen luar biasa bagi DIY ini bertujuan menjadi ajang silaturahmi seniman tari sekaligus menguatkan dan meyakinkan diri, komunitas dan kita selaku areal wilayah budaya. Seni tari menjadi bagian yang penting serta berkontribusi meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan di DIY,

Selanjutnya, pihaknya dan komunitas tari  merupakan satu rasa dan karsa dari seluruh seniman tari yang berasal dari seluruh DIY yang memang sudah menginisiasi adanya sedekah tari Jogja Joged yang telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraan.

Sedekah tari ini memang akan didedikasikan bagi DIY. Dari Yogya Menyapa Dunia yang merupakan solidaritas murni dari seluruh seniman tari guna mengangkat dan mengapresiasi tari sebagai bagian dari masyarakat yang dirintis sejak 2021 saat awal pandemi.

Baca Juga : Tren Musik Masa Depan, Genre Indie dan Lokal Berjaya,

“ Jogja Joged adalah bagian dari perwujudan solidaritas di DIY yang didedikasikan untuk nasional maupun internasional. Kami sendiri sangat mendukung upaya-upaya mandiri yang dilakukan para seniman tari atas dasar dedikasi maupun pengabdian mereka bagi kebudayaan, khususnya DIY. “ tegas  Pratiwi

Pada prinsipnya, lanjut Pratiwi, kita bergerak secara serentak sehingga Jogja Joged mampu menjadi brand aktivitas event memperingati Hari Tari Dunia setiap tanggal 29 April.Jika tanggalnya tidak berubah bisa menjadi Calendar of Event atau suatu event apresiasi tari dari DIY yang lebih luas dan besar lagi partisipasinya.

Menurutnya, Jogja Joged merupakan implementasi dari kerukunan, kebersamaan dan solidaritas masyarakat tari di DIY yang tidak hanya sekedar seremonial belaka. Tahun 2023 ini, Jogja Joged akan dipusatkan di Kulonprogo setelah sebelumnya di gelar di Kota Yogyakarta pada 2021 dan Bantul pada 2022.

Setelah itu, menyusul   untuk digelar di Sleman dan Gunungkidul . Kegiatan ini sebelumnya akan didahului event pendukung yang akan lebih menguatkan dan menarasikan serta merepresentasikan gerakan budaya tarian khas dari DIY. Banyak tokoh-tokoh besar alias para maestro tari akan berkolaborasi terlibat nantinya.

Baca Juga : 1000 Pekerja Seni Mendapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

“ Yang paling  penting dan perlu digaris bawahi bersama ini bahwa teman-teman seniman tari dari 5 kabupaten/kota ini akan menjadi satu, satu rasa, satu karya, satu gerak, satu visi, satu komitmen untuk tari Yogya menyapa dunia sekarang dan ke depan.,” tandas Pratiwi.

Sementara itu, Ketua Panitia Acun Kuncoro Dewo menuturkan,  solidaritas dari 4 kabupaten 1 kota di DIY menjadi spirit terselenggaranya Jogja Joged 2023. Oleh karena itu, solidaritas merupakan kunci dari terselenggaranya Joged 2023.

Untuk itu, pihaknya juga menyiapkan stand UMKM yang berasal dari wilayah sekitar Kulonprogo dan sekitarnya, pertunjukan kesenian rakyat, sarasehan budaya, dan pertunjukan tari.

Pertunjukan tari diawali Tari Jogja Njoged yang di kemas sebagai tarian masterpiece dari Jogja Joged. Lalu perwakilan karya tari garapan baru persembahan dari masing-masing kota/kabupaten di wilayah DIY.. (*/SDs )