630 Orang “ Ngulek Sambal “ Bersama, Pecahkan Rekor MURI.

Headline1, Pendidikan630 Dilihat

Teras Malioboro News – Sebanyak 630 orang peserta Lomba Mengulek Sambal secara bersama   yang berlangsung di Kampus  Fakultas Vokasi UNY Gunung Kidul, Selasa (28/5/2024) berhasil tercatat sebagai rekor baru dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).   Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Festival Bhojana Boga 2024 yang digelar oleh Program Sarjana Terapan  Jurusan Tata Boga Fakultas Vokasi UNY.

Acara yang berlangsung di Fakultas Vokasi UNY Gunungkidul ini disambut hangat oleh masyarakat dan berlangsung meriah. Tidak hanya dukungan materiil, pihak fakultas juga memberikan support non-materiil untuk kesuksesan acara ini.

Ratusan Peserta Mengulek Sambel ( Foto : Bayu Untoro )

Dekan Fakultas Vokasi UNY Gunungkidul, Prof. Komarudin menyampaikan, pemecahan rekor MURI  ini  sebenarnya  merupakan bagian dari tugas mata kuliah  mahasiswa. Namun, tugas kuliah ini  dikemas dalam bentuk wirausaha agar bisa memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan UMKM,

“ Salah satu tugas studi mahasiswa adalah  wira usaha dan pemberdayaan masyarakat. Kegiata  yang dilakukan kali ini merupakan salah satunya ” kata Komarudin  dalam sambutannya di hadapan para peserta .

Maria Tri Widayati selaku Perwakilan dari MURI menyerahkan  Piagam Rekor MURI kepada Panitia Festival Bhoja Boga 2024 Minta Harsana ( Foto : Humas UNY )

Baca Juga : Masuki Usia ke-60 , UNY Prioritas Kembangkan Fakultas Vokasi.

Sementara itu,  Ketua Panitia Festival Kuliner Bhojana Boga 2024, Minta Harsana, menjelaskan bahwa tujuan utama dari lomba mengulek sambal ini adalah untuk mengangkat budaya sambelan yang khas dari Gunungkidul ke tingkat yang lebih tinggi.

Dijelaskan Minta, Peserta lomba Mengulek Sambal berasal dari berbagai kalangan, termasuk instansi pemerintahan, mahasiswa, penggerak PKK, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dari lingkungan Gunungkidul. “Dari kegiatan tersebut, diharapkan dapat memperkenalkan bahan lokal yang diolah menjadi kuliner kekinian, sehingga menarik minat generasi muda.

Adapun kriteria dari perlombaan “Sambelan” ini meliputi 4 aspek yakni kreatifitas penyajian sambel dan makanan pendamping seperti nasi dan juga lauk pauknya, kebersihan dan kerapihan, kekompakan tim dan rasa sambel serta cara menikmati sambelan. Proses pengulekan sendiri dilakukan selama 50 detik. Cabai di dalam cobek diulek secara bergiliran dimana satu peserta memiliki waktu selama 10 detik dan dilakukan secara bergantian. Platting atau penataan sambel beserta nasi dan lauk pauknya dilakukan selama 10 menit setelah pengulekan sambel selesai.

Selanjutnya Minta menyampaikan, Festival Kuliner Bhojana Boga 2024 bukan hanya tentang pemecahan rekor, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat kebersamaan dan memperkenalkan kekayaan kuliner lokal Gunungkidul kepada masyarakat luas. Acara ini diharapkan dapat mendorong inovasi dalam mengolah bahan-bahan lokal dan meningkatkan daya tarik wisata kuliner di daerah tersebut.

Ketua Panitia Festival Bhojana Boga Mintharsana didampingi Dekan Fakultas Vokasi UNY Prof. Komarudin . ( Foto : Bayu Untoro )

Baca Juga : Semarakkan Dies Natalis UNY, Pasar Kangen Masuk Kampus  

Kemudian,  Maria Tri Widayati selaku perwakilan MURI, menjelaskan sebelumnya UNY telah beberapa kali mencatatkan rekor MURI . Kali ini merupakan rekor Muri ke 8 yang dicatat atas nama UNY dan untuk kali ini lomba mengulek sambal dalam budaya “sambelan” Gunungkidul  dicatat dengan peserta terbanyak  untuk rekor ke 11.648

Ditegaskan Widayati, antuasiasme peserta untuk mengikuti kegiatan ini cukup besar. Sebab , semula panitia hanya mentargetkan sebanyak 500 peserta saja mengingat keterbatasan lokasi penyelenggaraan. Namu, sampai akhir waktumpendaftaran ternyata  terdapat 630 orang yang mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam kegiatan ini.  (*/ Bayu )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *