Arti dan Makna Idul Fitri

Oleh : Ustadz Sujarwo

Headline1, Oase162 Dilihat

Teras Malioboro News – Idul Fitri terambil dari kata Id yang berarti kembali dan Fithr yang berarti makan pagi atau sarapan. Tentu saja, masih segar dalam ingatan kita dengan istilah iftar yang berarti berbuka puasa. Oleh karena itu, Idul Fitri berarti kembali makan di pagi hari, selayaknya hari-hari biasa, sebelum Ramadhan datang. Kitapun disunnahkan untuk makan terlebih dahulu, sebelum sholat id kita laksanakan.

Id berarti kembali dan Fithr bermakna kesucian atau suci. Idul Fitri berarti kembali menjadi suci. Setelah selama di bulan Ramadhan, diri kita dibersihkan dari dosa dan jelaga yang mengotori hati. Setelah selama sebulan penuh, sifat, sikap, dan perbuatan terpuji diungkit lebih tinggi dan dipompa lebih kuat lagi.

Dalam konteks ini, Idul Fitri berarti pula, hati dan jiwa yang kembali sepenuhnya pasrah dan merunduk kepada Allah yang Maha Rahman. Dzat yang menjadi sumber kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Hati dan jiwa yang mendorong kita untuk memiliki karakter, sifat, sikap, dan perbuatan yang condong dan gandrung pada kebenaran, kebaikan, dan keindahan.

Baca Juga : Jiwa Merdeka

Kebenaran akan mengilhami tumbuh dan kembangnya ilmu pengetahuan. Kebaikan akan memotivasi tumbuh dan kembangnya etika dan peradaban yang berhias kedamaian. Sedangkan keindahan, menginspirasi tumbuh dan kembangnya seni dan hidup harmoni antar sesama dan semesta alam.

Bila demikian, bukankah Syawal yang berarti meningkat, telah menemukan konteks yang tepat. Meningkat iman dan amal sholeh kita. Dua pilar utama sekaligus fondasi dari tegaknya kualitas orang yang bertaqwa. Tujuan yang ingin dicapai dalam bulan Ramadhan, dengan kewajiban menjalankan ibadah puasa.

“Wahai orang-orang yang beriman. Telah diwajibkan atas kamu berpuasa. Sebagaimana telah diwajibkan pula kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [QS. 2 : 183]

Akhirnya, mari kita genggam kualitas taqwa yang kita capai selama Ramadhan dengan erat. Secara Istiqomah kita pegang kuat. Bahkan, kita upayakan agar bertambah meningkat. Terus kita asah supaya ke langit tujuh bisa melesat.***