AXA Mandiri Menggandeng Para Agen Laku Pandai  

Strategi dalam Mengoptimalisasi Bisnis

TerasMalioboroNews – Sebagai anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bank Mandiri, AXA Mandiri berpeluang untuk mengembangkan kinerja perseroan melalui partisipasi dalam program pemerintah.

Hal tersebut disampaikan  Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) Handojo Gunawan Kusuma, di sela acara “Economic Outlook 2025 dan Buka Puasa Bersama,” Jumat malam (7/3/2025).

Handojo mencontohkan, saat ada program pemerintah terkait (pembangunan) tiga juta rumah,seandainya  Bank Mandiri ikut di program tersebut, AXA Mandiri juga memiliki peluang juga. “Termasuk yang makan siang gratis itu juga, karena kan (Bank) Mandiri juga berpartisipasi dalam ekosistemnya,” ungkap Handojo.

Demikian juga, lanjut Handojo, peluang optimalisasi bisnis perseroan melalui program pemerintah juga bisa dilakukan dengan menggandeng para agen Laku Pandai. Menurutnya, program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau yang disingkat Laku Pandai merupakan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan agen bank, dan didukung dengan penggunaan teknologi informasi.

Ia memaparkan, kolaborasi dengan para agen program Laku Pandai juga menjadi upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi asuransi di masyarakat. Hal tersebut karena para agen tersebut tersebar hingga berbagai daerah pelosok di Indonesia.

Selain itu, para agen Laku Pandai biasanya juga membentuk suatu komunitas sosial bersama para nasabah mereka untuk memudahkan implementasi layanan keuangan tanpa kantor cabang bank atau branchless banking.

Disampaikan Handojo, banyak peluang untuk meningkatkan inklusi asuransi melalui agen Laku Pandai, sehingga dibutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan program layanan keuangan tersebut.

“Kami bina agen Laku Pandai ini untuk bisa mengedukasi komunitasnya, sebelum tentunya memberikan solusi dari produk-produk asuransi, mulai dari asuransi mikro sampai asuransi untuk retail, agar mereka (para agen) punya andil juga untuk meningkatkan inklusivitas (asuransi),” kata Handojo.

Selain dengan berpartisipasi mendukung program pemerintah, ia menegaskan, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan peluang terkait bisnis digital melalui platform mobile banking Bank Mandiri untuk memperkuat kinerja perusahaan tahun ini. “Ada peluang bisnis di wholesale banking di corporate solution di mana tahun-tahun sebelumnya kami belum masuk ke bisnis itu secara signifikan dan kini kami mempunyai ambisi untuk bisa menumbuhkan bisnis di area itu,” imbuhnya.

Strategi AXA Mandiri Agar Pendapatan Premi 2025 Tumbuh di Atas Industri

PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) optimistis pendapatan premi perseroan mampu melampaui pertumbuhan premi industri pada 2025. Apalagi, AXA Mandiri mampu melewati pertumbuhan industri.

Presiden Direktur AXA Mandiri  Handojo G. Kusuma menjelaskan,  saat ini masih akan berfokus menyeimbangkan produk tradisional dengan produk unitlink, di mana porsi masing-masing produk tersebut adalah 52 persen dan 48 persen. “Kita akan coba untuk masih balancing seperti saya bilang ya. Kita InsyaAllah masih bisa punya 48 persen di portfolio unitlink kan saya kira itu termasuk yang cukup tangguh ya kalau bisa dibilang, di industri sendiri turun jauh lebih drastis gitu,” imbuhnya.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, industri berhasil mencapai pendapatan premi sebesar Rp185,39 triliun pada 2024 atau tumbuh 4,3 persen di tengah ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Pencapaian tersebut membuat pelaku industri asuransi percaya diri (pede) bisa melanjutkan tren kinerja positif pada tahun ini.

Untuk menggenjot kinerja pendapatan premi AXA Mandiri di tahun 2025 ini, perseroan menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah menggali peluang dari area digital bisnis melalui aplikasi Livin’ by Mandiri sebagai perusahaan induk. “Tadi saya juga bilang mengenai dari peluang bisnis di wholesale banking, di corporate solution, di mana di tahun-tahun sebelumnya kita belum masuk ke bisnis itu secara signifikan dan ini kita mempunyai ambisi untuk bisa menumbuhkan bisnis di area situ, selain daripada bisnis di retail,” imbuhnya.

Dari sisi retail AXA Mandiri akan memanfaatkan cabang-cabang hingga agen Laku Pandai yang berada di pelosok-pelosok untuk memberikan literasi terlebih dahulu kepada para komunitasnya sebelum menawarkan produk-produk asuransi.

“Agen Laku Pandai ini untuk bisa meng-educate komunitasnya mereka dengan memberikan solusi, yaitu produk-produk asuransi yang mulai dari asuransi mikro sampai asuransi mass retail agar mereka juga punya andil juga ya untuk meningkatkan inklusivitas,” ujar Handojo.

Secara kinerja berdasarkan laporan keuangan unaudited per 31 Desember 2024, AXA Mandiri mencatatkan pendapatan premi neto sebesar Rp11,86 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp11,70 triliun. Meski begitu, hasil investasi terlihat turun menjadi Rp1,40 triliun dari Rp3,19 triliun. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *