Teras Malioboro News – Bahagia itu begitu dekat dan tidak bersekat. Kita yang enggan mengingat dan melihat. Bahagia itu begitu sederhana. Kita yang kerap tidak merasa dan percaya. Bahagia itu apa adanya. Kita yang kerap mengada-ada.
Bahagia itu ada di hati kita. Bukan di luar sana. Karena itu, ia bisa kita temui di mana saja. Di perumahan elit maupun di gang sempit. Di mobil berkelas maupun motor kredit. Di saat kita sehat maupun sakit. Di panas terik maupun dingin menggigit. Di hiruk pikuk berisik maupun sunyi sepi menggigit.
Baca Juga : Bahagia Itu Sederhana
Bahagia itu sederhana. Ia soal pemberian dari Allah yang Maha Rahman. Bukan undian dan kebetulan. Bahagia itu buah dari manisnya iman. Di jalan yang lurus kita berjalan. Membuktikan apa yang kita yakini dan imani melalui perasaan, pikiran, perkataan, serta perbuatan. Bukan sebatas mengangankan dan sekedar mengimpikan.
Bahagia itu menerima dengan lapang dada, datangnya setiap kejadian yang tidak kita inginkan. Mensyukuri dengan rendah hati, datangnya segala kejadian yang kita harapkan. Memasrahkan segala hasil dari ikhtiar yang kita hamparkan, kepada Allah yang Maha Menetapkan. Selebihnya, hanya karena dan kepada Allah, kita sembahkan dan abdikan segenap perbuatan.
“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”
Komentar