Belasan Anak Di Kota Yogyakarta Mengidap HIV/AIDS

Teras Malioboro News —  Infeksi HIV/AIDS di Kota Yogyakarta sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan catatan Lembaga  Pendukung Sebaya Victory Plus  saat ini terdapat 17  anak usia 1 sampai 17 tahun mengidap HIV/AIDS.  Untuk itu perlu dukungan semua pihak  agar angka pengidap  HIV/AIDS ini tidak semakin meningkat.

Koordinator Pendukung Sebaya Victory Plus Magdalena mengatakan, hingga saat ini masih banyak orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengalami diskriminasi seperti dikucilkan oleh orang di lingkungannya atau pekerjaannya karena takut tertular virus HIV. Padahal virus HIV tidak mudah menular, bahkan cara penularannya pun sangat terbatas.

“Masih banyak yang mendiskriminasi para penderita HIV dan AIDS ini. Padahal mereka memiliki hak yang sama dengan orang lain dalam kehidupannya. Namun tak jarang dari mereka masih merasa tidak mendapat keadilan. Oleh karenanya peran pemerintah sangatlah penting,”  ujar Magdalena  seperti dikutip redaksi  dari laman jogjakota.go.id, Jumat (23/3/2023).

Baca Juga : Bolehkah Olahraga Ketika Berpuasa ?

Ditambagkan Magdalena,  berdasarkan catatan Kemenkes tahun 2017  jumlah kasus HIV di DIY menempati urutan ke-12 nasional yaitu 723 kasus . Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DIY, jumlah kumulatif kasus HIV dari tahun 1993-2020 adalah 5.627 sedangkan kasus AIDS adalah 1.820.

“  Urutan 3 besar kasus HIV/AIDS di DIY adalah Kota Yogyakarta, Sleman, dan Kabupaten Bantul.” tegas Magdalena

Sementara itu,  Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengungkapkan, untuk kasus HIV paling banyak ada di Kota Yogyakarta tahun 2022 yaitu 1.392 disusul dengan Kabupaten Sleman sebanyak 1.360 kasus dan kabupaten Bantul 1.294 kasus. Sedangkan kasus AIDS, tertinggi terjadi di Kabupaten Bantul sebanyak 425, disusul dengan kabupaten Bantul sebanyak 422 kasus dan Kota Yogyakarta 291 kasus.

“Jumlah secara kumulatif di Kota Yogyakarta kasus mencapai 1488 kasus, menyesuaikan pengobatan penderita yang tidak berhenti sejak tahun 2004. Ada sekitar 60-70 orang pertahun yang menderita HIV AIDS. Kadang penderita ini bukan penduduk Kota Yogyakarta, karena dikota ini pelayanannya sangat lengkap jadi banyak juga yang terdata disini,”  ujar Emma.

Baca Juga : FKG UGM-Cobra Dental Berikan Topikal Aplikasi Fluor Gratis bagi 1.200 siswa SD di Jogja

Sedangkan untuk kelompok usia yang mengalami HIV paling banyak berdasarkan Naskah Akademik Raperda DIY HIV AIDS Tahun 2022, penderita HIV AIDS pada kelompok 20-29 tahun yaitu 1736, disusul dengan kelompok usia 30-39 yaitu 1.661 kasus.

Emma menambahkan, sampai saat ini pemerintah terus mensupport penderita HIV AIDS dalam melakukan pemeliharaan kesehatan yang dapat dilakukan di puskesmas di Kota Yogyakarta.

Pada sisi yang lain, Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi mengatakan, akan terus mendukung kegiatan yang sifatnya memberikan dukungan kepada penderita HIV AIDS di Kota Yogyakarta.

“Semoga nanti setelah penandatanganan ini menjadi sebuah usaha yang bisa memberikan kontribusi untuk masyarakat Kota Yogyakarta terutama para penderita HIV dan AIDS,” jelasnya. (*/SDs )

Komentar