Teras Malioboro News – “Sesungguhnya iman itu dapat menjadi usang di dalam tubuh seseorang, sebagaimana usangnya pakaian. Maka mohonlah kepada Allah agar ia memperbarui iman di hati kalian.” (HR. Hakim dan At Thabarani)
Dalam beberapa pengajian ada jamaah yang bertanya, “Pak Ustadz, mengapa iman saya naik dan turun?” Sembari tersenyum saya menjawab, “Wajar. Karena kita bukan malaikat yang imannya tetap dan mantap. Kita hanya manusia. Tempat lalai dan lupa. Juga, khilaf dan salah.”
“Setiap manusia memiliki kesalahan. Orang bersalah yang paling baik adalah orang yang bertaubat.” (HR. Ibn Majjah)
Oleh karena itu, saat iman dalam gelombang pasang, bersyukurlah kepada Allah yang Maha Rahman. Sehingga Allah tambah kokohkan iman. Bahkan, Allah angkat iman kita, lebih tinggi menjulang. Allah curahkan rahmat dan nikmat di dunia maupun di kehidupan mendatang.
Sementara, sewaktu iman kita menurun tajam. Taubat segera kita hamparkan. Maaf dan ampunan kita sembahkan. Ibadah dan amal sholeh kita tingkatkan. Kepada Allah, diri ini kita dekatkan dan pasrahkan.
Jangan kuatir, andaipun iman kita selayaknya terjun bebas ke dasar jurang. Allah tetap memaafkan. Kasih sayang-Nya lebih besar dari kemarahan. Ampunan-Nya mendahului siksaan.
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az Zumar : 53)
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran : 133)***