Teras Malioboro News — Selama ini tempe kebanyakan diolah menjadi gorengan atau sekedar lauk teman makan biasa. Namun, di tangan kreatif tim PKM-K UNY tempe beralih menjadi biskuit yang diberi nama Bistbox. Inovasi ini diyakini akan sangat digemari balita berusia 1-3 tahun, karena bentuknya yang unik dan rasanya yang enak.
Siti Nursipa Wulida, mahasiswa Pendidikan Tata Boga UNY menjelaskan, ama Bistbox berasal dari singkatan Bist dan Box. Ia juga menyampaikan bahwa selama ini tempe kebanyakan diolah menjadi gorengan atau sekedar lauk teman makan biasa.
“Awal mula kami membuat produk ini karena melihat tempe memiliki sumber protein yang tinggi tapi sayangnya masih jarang diinovasikan menjadi produk-produk baru” jelas Siti dalam rilis media yang diterima redaksi, Senin (8/7/2024)
Baca Juga : Virjinia Angela , Mahasiswa UNY Asal Papua Raih Gelar Miss Persahabatan
Selanjutnya Siti menyampaikan, produk yang digagas oleh mahasiswa UNY ini telah lulus uji laboratorium dan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha). Hal ini tentu menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk yang tidak hanya enak tetapi juga layak untuk dikonsumsi. Bahkan, kemasan yang digunakan. Menggunakan konsep reusable menghasilkan inovasi terhadap daya guna kemasan produk Bistbox.
“Kami juga melihat kompetitor biskuit balita di pasaran biasanya kemasannya hanya berbentuk box biasa. Akan tetapi, kemasan yang kami gunakan ini ketika dibuka bisa menjadi papan permainan atau board game. Sehingga anak bisa bereksplorasi di atas papan permainan tersebut” ungkap Siti.
Mengingat target pasar ini anak-anak balita, maka dalam pemasarannya disertakan sebuah Board game guna menambah daya tarik . Selain itu, biskut juga dibentuk dengan karakter hewan agar anak-anak lebih mengenal mahluk hidup disekitarnya.
” Pemilihan bentuk hewan pada setiap paket Bistbox akan disertai sebuah cerita fabel. Bentuk biskuit akan menyesuaikan setiap cerita fabel yang akan diperoleh. ” tegas Siti.
Baca Juga : Masuki Usia ke-60 , UNY Prioritas Kembangkan Fakultas Vokasi.
Siti berharap dengan adanya inovasi ini akan muncul kreativitas bagi balita dalam mengimajinasikan cerita dengan karakter biskuit. Selain memperoleh manfaat bagi tubuh karena kandungan protein dari tempe, Bistbox juga mengasah kemampuan psikomotorik anak melalui permainan.
Keberhasilan menciptakan produk Bistbox barulah langkah kedua setelah penemuan ide. Tantangan selanjutnya ialah promosi dan pemasaran produk. Berbagai upaya dilakukan oleh tim PKM-K UNY dalam menjajakan produknya mulai dari media sosial hingga mengikuti pameran. (*/Sulist Ds )