Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Kembali Gelar Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa

Teras Malioboro News – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menggelar Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa 2023 di Hotel Cavinton Jl Letjen Suprapto no. 1 Yogyakarta. Agenda Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa ini merupakan awal persiapan dari rangkaian agenda Kompetisi Bahasa dan Sastra di Kota Yogyakarta tahun 2023.

Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari yaitu tanggal 9, 10, 11 dan 16, 17 Mei 2023 tersebut  dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti S.Sos MM dan  menghadirkan narasumber para sastrawan dan praktisi yang kompeten, diantaranya Landung Laksono Simatupang, Margareth Widi Pratiwi, Arif Budiarto, Apri Nugroho, Yohanes Adi Satiyoko, Faisal Nur Singgih, dll.

Terdapat 15 jenis pelatihan yang akan digelar yaitu macapat, maca cerkak, maca geguritan, sesorah, alih aksara dan panatacara. Adapun usia peserta untuk kategori umum semua usia, dewasa 19-45 tahun, remaja 13-19 tahun dan anak 6-13 tahun.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti S.sos MM ( tengah ) saat membuka kegiatan Pelatihan ( Foto : Ismawati Retno W )

Baca Juga : Nuansa Sastra 90-an di “Gelar Sastra Kotagade 2023”

Kegiatan dimulai dari pelatihan, pendaftaran peserta 22 Mei – 6 Juni 2023, seleksi video 15-16 Juni, seleksi langsung atau final tingkat Kota Yogyakarta pada 3-5 Juli 2023, kemudian pengiriman kontingen Kota Yogyakarta ke Kompetisi Bahasa dan Sastra tingkat DIY pada 24 – 28 Juli 2023.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti, S.Sos., MM menyampaikan, agenda ini mampu membangun karakter Solah Bowo masyarakat kota Yogyakarta khususnya generasi muda.

” Tujuan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam berbahasa dan sastra Jawa sehingga siap mengikuti kompetisi bahasa dan sastra tahun 2023, juga menjadi upaya nyata pelestariannya melalui generasi muda Kota Yogyakarta. ” ujar Yetti dalam rilis media yang diterima redaksi Selasa (9/5/2023 ).

Para Peserta Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa ( Foto : Ismawati Retno W)

Baca Juga : Kompetisi Bahasa dan Sastra Kota Yogyakarta 2023 Kembali Digelar

Yetti berharap kegiatan ini bermanfaat bagi semua , tidak hanya meningkatkan skill namun juga memberikan manfaat untuk bisa jadi profesi ataupun melestarikan budaya Jogja.

Sementara itu, sastrawan Landung Simatupang menambahkan, Pelatihan ini membawa peserta agar punya gagasan dan wawasan sastra seperti mendongeng yang tidak hanya diperuntukkan bagi anak2 tetapi juga untuk orang dewasa. Oleh karena itu, pelatihan ini dinilainya sangat perlu sebagai salah satu bekal ketrampilan bagi setiap orang

” Mendongeng itu bgmn menyerap cerita, melisankannya kepada audiens, dan bgmn bisa berbahasa tutur secara baik dan komunikatif. Pelatihan ini memberi Cakrawala mendongeng itu seperti apa. ” ujar Landung.

Baca Juga : 300 Penari Topeng Semarakkan Festival Jeron Beteng 2023.

Ditambahkan Landung, aktifitas mendongeng saat ini sudah jarang ditemui. Sedangkan para orang tua masa lalu memanfaatkan wahana dongeng untuk menyampaikan pesan moral Budi Pekerti. Selain itu, kegiatan mendongeng merupakan media yang efektif untuk mengenalkan sisi lokalitas.

” Dengan bahasa pengantarnya bahasa Jawa dan tembangnya ini tak tergantikan oleh TV atau YouTube. Kearifan lokal tercermin dalam bahasa. Bahwa klo dg ortu dg bahasa kromo Alus. Ada strata penghormatan pada pihak lain. Hal yg khas dalam bahasa Jawa ” tegas Landung. (*/SDs )

Komentar