Disbud Kota Yogyakarta Gelar Pawiyatan Aksara Jawa dan Sesorah

Teras Malioboro News —  Bertepatan dengan peringatan amanat atau dekrit bergabungnya Kraton Ngayogyokarto  dan Kadipaten Pakualaman dengan NKRI  yang diperingati setiap  5 September ,  Dinas Kebudayaan  Kota Yogyakarta menggelar pawiyatan di 10 kampung.

Untuk 5 kampung  menggelar pawiyatan Aksara  Jawa (Mangkuyudan, Wirobrajan, Minggiran, Prawirodirjan dan Purwodiningratan), sedangkan pawiyatan sesorah diselenggarakan di 5 kampung lainnya yaitu Pengok, Giwangan, Serangan, Karangkajen dan Bener. Masing-masing  kampung melaksanakan pawiyatan sebanyak 3 kali pertemuan.

“Hari yang istimewa bagi kawulo Ngayogyakarta. Tentunya momentum ini perlu kita muliakan dengan aktivitas budaya yang bermakna. Dinas Kebudayaan memilih hari ini sebagai hari pertama pelaksanaan pawiyatan (pelatihan) bahasa sastra berbasis kampung, sekaligus mempertegas keberadaan kampung menari sebagai pusat aktivitas budaya,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti kepada wartawan diruang kerjanya Selasa (5/9/2023)

Baca Juga : Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Kembali Gelar Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa

Dijelaskan Yetti,  materi yang disampaikan pada pawiyatan sesorah tentang contoh-contoh narasi: nglamar, wangsulan nglamar, pasrah, panampi, pambagyaharja resepsi, pasrah boyongan, panampi boyongan, panatacara sripah, pambagyaharja wakil ahli waris, wakil warga salabeting sripah, lan lelayu.

Sedangkan materi yang disampaikan pada pawiyatan aksara: mengenalkan aksara Jawa (nglegena), bentuk sandhangan dan pasangan. prinsip dasar tata tulis aksara Jawa: Abugida, scriptio continua, fungsi pangkon, wanda, dll. Selain itu juga disampaikan tentang dinamika paugeran aksara Jawa dan kerangka filosofisnya, praktik penulisan aksara Jawa manual dan digital.

Untuk program ini , Dinas Kebudayaan  Kota Yogyakarta juga menggandeng beberapa komunitas sastra: Geber Jawa, Iqro’ Hancaraka, Jawacana, Jangkah, Sego Jabung dan paguyuban Panatacara Yogyakarta.

Baca Juga Disbud Kota Yogyakarta Gelar Sayembara Penulisan Puisi Tingkat Nasional 

“Ini adalah upaya untuk memastikan, melestarikan/nguri-uri supaya warisan budaya kita tetap hidup dan terus dilestarikan untuk generasi mendatang,” tutur Yetti,

Ditegaskan Yetti, Agenda ini adalah bagian dari rangkaian pelaksanaan Festival Sastra 2023 Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta.  Diharapkan dapat memperkuat peran bahasa sastra dan aksara Jawa sebagai identitas lokal yang kuat dan berakar dalam budaya masyarakat Kota Yogyakarta. (*/)