Fulad: Kemajemukan Harus Kita Kawal dan Rawat

Teras Malioboro News Jakarta —  Kemajemukan di Indonesia yang bersumber dari Bhineka Tunggal Ika harus dirawat. Untuk itu, anggota DPR sebagai wakil rakyat, harus bisa mengawal dan merawat kemajemukan ini dengan baik, agar persatuan dan kesatuan Indonesia tetap terjaga.

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Ideologi pada Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia Mayjen TNI Fulad, S.Sos, M.Si menegaskan, Kemajemukan di negara Indonesia yang begitu luas, adalah hal yang unik . Sebab, di Indonesia dengan perbedaan agama, suku, jumlah pulau lebih 17 ribu, 99 ribu km lebih garis pantai, 7,9 juta km lautan, dan lebih dari 655 bahasa yang ada, merupakan suatu kemajemukan yang harus dijaga.

“Ini adalah sumber kekuatan bangsa kita, yang harus terus dijaga,” ujar  Fulad saat kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada anggota DPR terpilih periode 2024-2029 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Baca Juga : Green Leadership Dibutuhkan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Pria asal Gombong Kebumen  yang pada kesempatan ini memberikan  materi tentang nilai-nilai Kebangsaan yang bersumber dari Bhineka Tunggal Ika menambahkan,  sesungguhnya perbedaan adalah suatu anugerah yang disyukuri dan perbedaan adalah suatu rakhmat yang harus dipertahankan.

Selanjutnya  Fulad berpesan , di tengah perbedaan itu, saat ini masih terjadi adanya kesenjangan sosial yang tajam . “Oleh sebab itu, saya berharap kepada anggota dewan yang akan bertugas, bisa mempekecil kesenjangan sosial ini. Dan anggota dewan hendaknya bisa meningkatkan kesejahtraan masyarakat, agar kebhinekaan yang kita gaungkan bisa menjadi pondasi dan kekuatan. Karena kebhinekaan akan terus lestari manakala didukung oleh keadilan.

Disamping kesenjangan sosial, lanjut Mayjen Fuad, ada kasus kasus yang terjadi di masa lalu, misalnya kasus Ambon, Sampit, Lampung dan Papua Barat, bisa dijadikan cermin, agar tidak terjadi lagi.

Baca Juga : Lemhanas : Transformasi “Green Leadership” Mendesak Diwujudkan

Terhadap  kesenjangan sosial yang ada, dan peristiwa masa lalu, seyogyanya menjadi pelajaran yang berharga, jangan sampai terjadi lagi. Karena sangat mahal untuk merajut kebhinekaan.

” Sangat mahal menjadikan Indonesia yang besar ini, kalau tidak dikelola dengan baik, bisa terjadi perpecahan. Maka untuk menyatukannya sangat mahal dan butuh waktu yang lama,” ujar Fulad. (*/prasetiyo )

 

Komentar