Teras Malioboro News – Tak ada cinta sefasih Dia. Mencintai hamba. Meski bermilyar jaraknya. Tak kan bertuah umur hamba. Jika tiada ampunan-Nya. Hamba yang lemah tak berdaya. Bergantung pada rahmat-Nya Saja. (Panji Sakti : Dia Menunggumu)
Berharap hanya kepada Allah semata. Jangan kepada makhluk ciptaan-Nya. Ali bin Abi Thalib pernah berkata : “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.”
Hanya kepada Allah kita sandarkan harapan dan pertolongan. Dzat yang maha segala dan baqa dalam kasih sayang. Dzat yang setia mengawasi dan memelihara kita tanpa jeda. Dzat yang pemaaf dan tidak pernah lupa pada setiap makhluk yang Ia ciptakan.
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS.1 : 5)
“Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu.” (QS.112 : 1 – 2)
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap.” (QS.94 : 7 – 8)
Bila kita bergantung, berharap, dan bersandar selain kepada Allah, tunggu galau dan kecewa bertamu. Nantikan, sedih dan duka berlabuh. Bahkan, putus asa, bisa saja datang memeluk sewaktu-waktu.
Baca Juga : Jiwa Merdeka
Orang yang dianugerahi kelebihan, bisa saja merasa kekurangan. Kasih sayang, bisa berubah jadi kebencian. Kedekatan, bisa saja memicu perselisihan. Budi kebaikan, bisa saja diabaikan. Janji bertabur harapan, bisa saja terlupakan.
Di hadapan manusia, kita tidak pernah mengetahui dengan nyata, arti diri kita, dalam kehidupan mereka. Bisa saja, kita hanya sebatas catatan kaki, dalam prestasi yang mereka puncaki. Bahkan, dapat pula, kita hanya sebatas tanda baca, semacam titik atau koma, dalam cerita sukses besar mereka.
Pada Allah kita pasrahkan diri. Sandaran paling kokoh dan abadi. Tempat berpulang segala asa yang menjulang tinggi. Tanpa henti, memelihara, mengurus, dan menjaga kita dengan penuh kasih, tak bertepi.
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi…” (QS. 2 : 255)***
Komentar