Teras Malioboro News – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Minggu (14/1/2023) ini bertemu dengan para Inflluncer dan sejumlah tokoh penggerak industri kreatif di Jogja . Pertemuan di sebuah resto yang ada di kawasan Ambarrukmo ini digagas oleh PSI DIY guna mewadahi aspirasi dari para insan kreatif Jogja
RM Satya Brahmantya dari Jogja Design Week yang hadir dalam pertemuan tersebut menuturkan, pertemuan dengan Kaesang berlangsung sangat santai. Namun Bram menegaskan bahwa selama diskusi yang berlangsung hampir 1 jam tersebut tidak satupun yang membahas soal politik atau kampanye Capres.
“ Sama sekali tidak ada pembahasan soal politik. Tapi kami membicarakan mengenai persoalan industri kreatif di Jogja dan perbandingannya dengan Solo. Jadi tidak ada yel-yel atau slogan partai, meskipun acara tersebut yang menyelenggarakan PSI “ ujar Bram ketika dihubungi wartawan melalui ponselnya.
Baca Juga : PDIN Memperkuat Daya Saing Produk IKM
Selanjutnya Bram menyampaikan, pertemuan Kaesang dengan para penggerak industri kreatif di Jogja ini semata-mata hanya membahas soal persoalan industri kreatif. Pada kesempatan ini, Kaesang menyerap aspirasi dan masukan dari para pelaku industri kreatif di Jogja guna memetakan segala persoalan yang saat ini dihadapi para pelaku industri kreatif di Jogja.
Bram menegaskan, dalam pertemuan ini Kaesang baru menyerap aspirasi sehingga belum sampai pada rencana program teknis dengan para insan kreatif di Jogja. Namun, karena yang hadir beberapa tokoh penggerak industri kreatif senior maka gambaran persoalan itu menjadi sangat komprehensif.
Sejumlah tokoh penggerak industri kreatif yang hadir diantaranya adalah Satya Brahmantya (Jogja Design Weeks), Noor Asif (@ Coffeewae _jogja), Lulut Retro (Kustomfest), Tebong (Starcross), Hendy (Fakelab), Kika (Kaloka ceramic) dan Hidayat (@crsl.store).
“ Teman-teman ini kan punya program-program tahunan yang skalanya sangat besar. Tetapi di Jogja ini para pelaku industri kreatif merasakan adanya tantangan politik dalam berkreasi. Oleh karena itu, rekan-rekan tadi menyampaikan masukan dan aspirasi agar nantinya mereka dapat melakukan kreasi panjang tanpa dipengaruhi oleh ekses-ekses politik. “ tandas Bram.
Baca Juga : LPS Sapa Insan Kreatif Yogyakarta, Buka Peluang Berkarya di Era Digital
Ditambahkan Bram, dilihat dari karya yang selama ini sudah dilahirkan, sangat dimungkinkan Jogja menjadi pusat industri kreatif di Indonesia. Sebab, sejumlah anak muda kreatif di Indonesia ini sebagian besar menimba ilmu dari Jogja dan mereka berhasil menggerakkan dunia kreatif di wilayah asalnya.
Selain membicarakan tentang industri kreatif di Jogja, Bram juga menyatakan bahwa dalam pertemuan tersebut sempat disinggung mengenai optimalisasi fungsi Pusat Design Industri Nasional ( PDIN) yang ada di Jogja. Untuk itu, setelah pertemuan awal ini direncanakan ada pertemuan lanjutan untuk membahas persoalan yang lebih teknis. Sebab pertemuan hari ini masih sebatas penjaringan aspirasi. (*/Sulist Ds )
Komentar