Teras Malioboro News – Kehadiran Kecerdasan buatan (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, dan salah satu bidang yang mengalami transformasi signifikan adalah pendidikan. AI menawarkan berbagai potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan efisiensi administrasi pendidikan. Namun, seperti halnya teknologi lainnya, penerapan AI dalam pendidikan juga diiringi dengan sejumlah tantangan yang perlu diatasi.
Sehubungan dengan hal itu, Universitas Negeri Yogyakarta terus berupaya agar meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, agar lembaga ini mampu sejajar dengan lembaga pendidikan dunia.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama dan Sistem Informasi dan Usaha (RKSIU) UNY Prof.Dr. Margono Mhum menyampaikan, Percepatan Artificial Inteligent membentuk kembali segala aspek pendidikan ketika, ketika kita sedang berada dalam persimpangan antara tradisi dan inovasi. Untuk itu, sebagai lembaga yang melahirkan tenaga guru, UNY merasa perlu untuk mengambil sikap sehingga kemajuan teknoliogi itu dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya para guru dan siswa.
“ Kami percaya bahwa para pengajar merupakan faktor utama bagi kemajuan dunia pendidikan. Untuk itu, Pengembangan profesional mereka ( para tenaga guru dan dosen-red ) sangat penting . “ ujar Margana dalam sambutan kegiatan The 5th International Conference on Teacher Education and Professional Development (InCoTEPD) di Auditorium UNY, Selasa (25/6/2024)
Baca Juga : Masuki Usia ke-60 , UNY Prioritas Kembangkan Fakultas Vokasi.
Selanjutnya dikatakan Margana, di era berkembangnya kecerdasan buatan , pembelajaran dan adaptasi bekelanjutan berorietasi pada praktek pembelajaran yang mendalam,. Untuk itu, kita harus mampu memastikan para guru dilengkapi dengan pengetahuan guna menavigasi serta memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yang saat ini tengah berkembang.
Kegiatan InCoTEPD melibatkan para Menteri Pendidikan se Asia Tenggara serta para pakar teknologi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemapuan profesional tenaga pendidik dan mahasiswa sehingga mereka mampu mengambil peran aktif dalam Revolusi Pendidikan 4,0
Sementara itu, Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani dalam sambutannya secara daring menyampaikan, Teknologi AI merevolusi pendidikan tinggi dengan meningkatkan berbagai aspek seperti pembelajaran yang dipersonalisasi, administrasi yang efisien, dan kemampuan penelitian tingkat lanjut, sehingga teknologi AI mempunyai kemampuan Meningkatkan pembelajaran, pengajaran, administrasi, dan penelitian
“ AI meningkatkan pengalaman belajar melalui pendidikan yang dipersonalisasi, mendukung guru dengan perangkat cerdas, menyederhanakan tugas administratif, dan mempercepat penelitian dengan analisis data tingkat lanjut.” ujar Suning .
Baca Juga : Festival Dalang Cilik UNY, Melestarikan Seni Tradisi Sejak Dini
Namun , Suning juga mengingatkan, meskipun AI menawarkan manfaat yang signifikan, ia juga menghadirkan tantangan seperti masalah etika, masalah privasi, dan potensi bias, yang membutuhkan pendekatan yang seimbang serta mempertimbangkan bagaimana sistem AI memengaruhi masyarakat secara keseluruhan
Dengan demikian, dalam memanfaatkan AI, perlu menerapkan pedoman etika memastikan pengembangan AI selaras dengan nilai-nilai sosial, standar hukum, dan prinsip-prinsip etika, yang mempromosikan keadilan, akuntabilitas, dan transparansi
“ Sangat penting untuk menilai dampak sosial AI yang lebih luas, termasuk pengaruhnya terhadap pekerjaan, privasi, dan dinamika sosial, untuk memastikan teknologi bermanfaat bagi semua orang. “ tandas Suning. (*/Sulist Ds )
Komentar