Teras Malioboro News — Sebanyak 99 bilah keris pusaka yang berasal dari berbagai daerah dipamerkan di Ndalem Yudhanegaran , Yogyakarta pada Jumat – Minggu (17-19/1/2025). Pameran Ini dimaksudkan sebagai upaya melestarikan keris sebagai warisan budaya leluhur bangsa yang kaya dengan filosofi.
RMJP Sudarto Yoso Purbonagoro selaku Ketua panitia menyampaikan, sejumlah keris yang ditampilkan dalam pameran ini merupakan keris yang terbaik di Indonesia, terutama keris Jawa. Bahkan, beberapa keris yang belum pernah dikeluarkan di pameran manapun.
“ Kualitas keris yang dipamerkan ditempat ini tidak kalah dengan yang ada di luar negeri., karena berasal dari hasil kurasi para kurator yang ahli dalam bidang keris. Pusaka-pusaka yang kita tampilkan terdiri dari koleksi Yudhonegaran dan para pangeran serta para kolektor pusaka nusantara,” ungkapnya.
Baca Juga : Kaisar Hironomiya Naruhito Saksikan Koleksi Kuno Kraton Yogyakarta

Selanjutnya Sudarto pameran kali ini dapat menjadi pemantik kegiatan serupa, sehingga budaya perkerisan di nusantara dapat berkembang lebih maju.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya menyampaikan, bahwa keris sebagai salah satu warisan budaya adiluhung bangsa Indonesia, bukan sekedar benda pusaka. Keris adalah simbol filosofi, kebijaksanaan dan keagungan nilai-nilai leluhur.
“Tema Pusaka Ageming Satriyo yang diangkat pada pameran ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas dan jiwa kesatriya dalam kehidupan, sebagai mana yang diajarkan oleh para leluhur kita” tandasnya.
Sri Paduka menjelaskan, bahwa pameran tersebut tidak hanya menjadi sarana untuk melestarikan keris sebagai karya seni, tetapi juga menjadi ruang untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya kepada generasi muda. Sebab, melalui penghargaan terhadap budaya, kita dapat memperkuat identitas bangsa ditengah arus globalisasi.
Sri Paduka berharap, melalui pameran tersebut kecintaan terhadap budaya bangsa semakin tumbuh, dan mampu mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. “Mari kita terus menjaga dan melestarikan keris sebagai warisan budaya dunia yang telah diakui oleh UNESCO,” jelasnya
Sehubungan dengan Pameran ini, Kementerian Kebudayaan memberikan atensi khusus dan memberikan dukungan sepenuhnya. Bahkan, Kementerian Kebudayaan telah mengalokasikan Dana Abadi Kebudayaan Sebesar Rp.300 M per tahun guna pengembangan dan pelestarian keris. Dana itu dapat diakses langsung oleh masyarakat dan komunitas masyarakat yang punya minat dalam bidang per-kerisan.
“ Peruntukan dana tersebut khusus untuk pengembangan keris seperti penelitian, pengembangan, festival, pameran dan lain-lain. “ ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon disela-sela kunjungan pameran.
Baca Juga : Pemkot Yogyakarta Lakukan Jamasan Tombak Pusaka Kyai Wijaya Mukti
Selanjutnya, Fadli Zon menyampaikan , pihaknya mengaku sangat senang dengan adanya Pameran Keris Pusaka Ageming Satriyo yang dilaksanakan di Yogyakarta ini. Sebab melalui pameran ini masyarakat dapat mengetahui koleksi keris pusaka yang jumlahnya sangat terbatas dan kaya nilai seni budaya. (*/Sulist Ds )