Teras Malioboro News — Sebagai upaya memberdayakan potensi kaum difable, warga Bajang, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Bantul membentuk komunitas “ Difable Zone. “ Komunitas ini mengerjakan berbagai kerajinan terutama kerajinan batik tulis.
Komunitas Difabel Zone berdiri sejak 2017 dan diinsiasi oleh Lidwina Wuri ini juga membuka lapangan kerja dan melatih kemandirian peyandang difabel.
Sampai saat ini sedikitnya terdapat 50 orang pengrajin batik difabel yang memproduksi berbagai kerajinan batik seperti dompet, tempat tisu, tas, sajadah, kain batik hingga busana. Barang-barang kerajinan ini dijual dengan harga Rp.30 ribu untuk pouch kecil hingga Rp.500 ribu . Sedangkan untuk kain batik lembaran dengan ukuran sekitar dua meter harganya mencapai Rp.1 juta
Baca Juga : Produk Kerajinan Asal Jogja Ini Tembus Pasar Manca. Omzetnya Trilyunan.
Salah seorang anggota Difabel Zone, Suhartono menuturkan, di rumah Difabel Zone terdapat 8 penyandang disabilitas yang menginap dan berkarya membatik. Selain mereka masih banyak anggota difabel yang mengerjakan hasil kerajinannya di rumahnya masing-masing.
“Kalau yang ada di rumah ini ada delapan orang. Tapi yang bekerja membatik di rumahnya sendiri juga banyak. Mereka mengirimkan hasil kerjanya membatik ke rumah difabel zone yang ada di Nglarang, Triharjo, Pandak ini,” ujarnya, belum lama ini
Sementara itu, salah satu anggota Difabel Zone yang lain, mengaku dirinya menjadi lebih percaya diri sejak bergabung dengan komunitas ini. Sebab, dirinya mendapat ruang untuk berkarya. Pada mulanya, Yani bersama penyandang disabilitas lainnya mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM), sebelum akhirnya mereka tergabung dan berkarya dalam wadah Difabel Zone.
“Dulu awalnya dari Yakkum lalu ditarik kesini (Difabel Zone) dan disini bisa membatik jadi mandiri,” terang Mulyani.
Baca Juga : Kerajinan Rayya Stories Tembus Pasar Manca Negara
Hasil produksi dari rumah Difabel Zone sendiri dijual secara langsung dan online melalui instagram @difabelzone.id. Sejumlah pembeli datang dari berbagai daerah diseluruh In Indonesia. Bahkan hasil karya dari Difabel Zone telah mencapai pasar internasional seperti Jepang dan Jerman. (*?)
Komentar