Ketua PBNU Gus Yahya : Tidak Boleh Capres dan Cawapres Mengatasnamakan NU

Politik135 Dilihat

 

Calon Presiden maupun Wakil Presiden pada Pemilu 2024 tidak boleh mengatasnamakan Nahdlatul Ulama.

Teras Malioboro News, Surabaya — Calon Presiden maupun Wakil Presiden pada Pemilu 2024 tidak boleh mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu ditegaskan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya pada silaturahmi Pimpinan Media, Tokoh Lintas Media, Pemuda, Akademisi, di Hotel Mercury Surabaya, Rabu (11/1/2023).

“Gak ada, saya selalu tegaskan tidak ada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden atas nama NU, tidak ada sema sekali,” tegas Gus Yahya.

Gus Yahya mengingatkan kepada kelompok yang problematik dan sangat potensial menimbulkan ancaman.

“Mereka manifes dalam pertarungan dan ini menjadi ancaman. Mereka terus mencari, mungkin sekarang menimbang-nimbang. Kita perlu memikirkan potensi ancaman ini agar semua siap dan kita ingin menyampaikan kepada masyarakat, marilah kita bersama mencapai kepentingan kemaslahatan bersama kita,” ujarnya.

Dikatakan, pemilu 2024 menjadikan NU incaran potensi dari para elit politik. Ia berharap mereka harus berpikir tentang kemaslahatan masyarakat.

“Mohon dengan cara upaya grand desain (elit politik) membangun rangsangan permainan yang tidak berbahaya bagi masyarakat,” terangnya.

Dibagian lain Gus Yahya menambahkan, pada momen seratus tahun atau 1 Abad NU, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat Surabaya, Sidoarjo, maupun masyarakat Jawa Timur sekitarnya atas resepsi besar nantinya yang akan digelar di Sidoarjo pada 7 Februari 2023.

Pihaknya pun juga mengajak seluruh masyarakat luar untuk memperingati dan menyelenggarakan 1 Abad NU.

“Kami akan berupaya menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang akan membawa suasana kegembiraan kebahagiaan untuk semua orang. Kami akan selenggarakan berbagai festival kuliner, seni, karnaval dan sebagainya. Kami akan mengajak masyarakat ikut serta,” ujarnya. (Chaidir)

Komentar