Khutbah Jumat : Kemuliaan Ibadah Sosial Dalam Islam

Oleh: Hendy Kurniawan, M.Pd.

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wata’ala,

Marilah kita bersyukur atas segala nikmat dari Allah Subhanahu Wata’ala, kemudian bershalawat kepada Nabi Agung Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Selanjutnya marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Berbuat baik dalam membantu sesama termasuk ibadah sosial yang penuh pahala dari Allah Subhanahu Wata’ala. Islam sebagai agama yang kita yakini kebenarannya dan satu-satunya agama yang diridai Allah Subhanahu Wata’ala, tidak hanya mengurus hal-hal yang bersifat individu saja, tetapi Islam adalah yang agama syamil (komprehensif), mencakup banyak aspek. Termasuk urusan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Tidak heran, jika kita dianjurkan untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya dan di saat yang sama kita juga berbuat kepada orang lain.

Jangan memisahkan kebaikan ibadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan kebaikan kepada saudara-saudara kita sesama muslim. Atau jangan sampai kita berbuat baik kepada sesama hamba Allah, namun kita meninggalkan dalam melaksanakan dan memenuhi hak-hak Allah Subhanahu Wata’ala. Keduanya harus kita jalankan dengan sebaik-baiknya.

Allah Subhanahu Wata’ala menegaskan bahwa perbuatan baik mendatangkan keberuntungan, baik di dunia mau pun di akhirat.

وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Dan berbuatlah kebaikan, agar kalian beruntung.” (QS. al-Hajj : 77)

Kaum Muslimin Hafidzakumullah

Terdapat kisah yang masyhur tentang Sayidina Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu, sebagaimana ditulis dalam kitab al-Bidayah wa an-Nihayah karya Imam Ibnu Katsir.

Dikisahkan oleh Sayidina Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, “Di tengah malam gelap gulita aku melihat Umar pergi keluar, lalu masuk ke sebuah rumah.

“Pada pagi harinya, diam-diam aku mendatangi rumah itu. Ternyata, di dalam ada seorang nenek tunanetra sedang duduk. Aku bertanya kepadanya, ‘Apa gerangan yang dilakukan lelaki yang mendatangi tadi malam?’

“Nenek ini menjawab, ‘Sebenarnya dia rutin mengunjungiku dalam waktu tertentu. Dia datang untuk memenuhi segala kebutuhanku dan pulang membawa segenap deritaku.’

Rasulullah ﷺ pernah menyebut keutamaan dalam memenuhi kebutuhan kaum muslimin yang dekat atau yang jauh.

Pertama, seseorang yang gemar memberi manfaat kepada sesamanya masuk ke dalam golongan hamba yang dicintai oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda :

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ أَنْفَعَهُمْ لِلنَّاسِ

“Manusia yang paling disukai oleh Allah adalah manusia yang paling bermanfaat kepada sesamanya.”

Kedua, menggembirakan seorang muslim, mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh seseorang, melunasi utangnya, menghilangkan rasa laparnya, semuanya itu termasuk dalam amal perbuatan yang paling dicintai Allah Subhanahu Wata’ala.

Rasulullah ﷺ bersabda :

وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ سُرُورٍ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دِينًا، أَوْ تَطْرَدُ عَنْهُ جُوعًا

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahannya, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.”

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Ketiga, membantu sesama dan memenuhi kebutuhannya itu lebih utama dari melaksanakan iktikaf di Masjid Nabi (Madinah) selama satu bulan. Rasulullah ﷺ bersabda :

وَلِأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخٍ لِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ

“Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.”

Keempat, Allah Subhanahu Wata’ala mengokohkan langkah-langkah kaki kita di saat melewati titian siroth jika kita memenuhi kebutuhan saudara kita. Rasulullah ﷺ bersabda

وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيهِ فِي حَاجَةٍ حَتَّى أَثْبَتَهَا لَهُ، أَثْبَتَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَدَمَهُ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيهِ الْأَقْدَامُ

“Siapa yang berjalan bersama saudaranya untuk memenuhi hajatnya sampai tuntas, Allah Subhanahu Wata’ala kokohkan kakinya menyebrangi jembatan di saat kaki-kaki banyak yang tergelincir di atasnya.” (HR. Thabrani).

Kelima, salah satu cara mendapatkan pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala dengan menolong sesama. Rasulullah ﷺ bersabda :

وَاَللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Inilah lima kemuliaan dan keagungan berbuat baik kepada sesama. Mari, kita bergandengan tangan membantu sesama yang membutuhkan. Kita tebarkan manfaat kepada saudara kita sesama muslim yang kita jumpai. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kebenaran bagi kita semua, dan kita semua selamat di dunia sampai di akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،

فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ،

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ (***)

Komentar