Kiai Imam Jazuli, Gus Yusuf Chudori, Gus Salam Perkuat Dewan Penasihat Timnas AMIN

Headline1, Politik580 Dilihat

TERAS MALIOBORO NEWS — Sejumlah tokoh dan figur nama besar mewarnai jajaran Dewan Penasihat Tim Nasional (Timnas) Pemenangan pasangan AMIN.

Nama-nama tokoh yang masuk Timnas Pemenangan AMIN diumumkan oleh pasangan Capres – Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar secara resmi di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Diponegoro 10, Jakarta Pusat, Selasa 21 November 2023.

Diketahui bahwa Timnas AMIN sebelumnya telah menunjuk eks Kabasarnas Muhammad Syaugi Alaydrus sebagai Kapten.

“Sekarang kami akan sampaikan, bagian dari tim ini, yaitu kita menetapkan dalam sebuah kesebelasan itu ada coachnya,” kata Anies Baswedan.

Partai Ummat Deklarasikan Dukungan Untuk AMIN

Adapun Formatur Timnas terdiri atas Dewan Pembina, Pelatih, Dewan Pertimbangan, Dewan Penasihat, Captain, Bendahara, Deputi dan Wakil Deputi. Dewan Penasihat diisi oleh jajaran para kiai, pendeta, dan banyak nama yang menjadi simbol integritas.

Dari Jawa Barat, Timnas menempatkan Kiai Imam Jazuli, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon sebagai Anggota Dewan Penasihat. Pesantren Bina Insan Mulia menjadi pesantren terbesar di Jawa Barat dengan santri lebih dari 4.500 orang dan  area pesantren yang sangat luas hingga mencapai 72 hektare.

Kiai muda yang kerap dijuluki “without the box thinker” ini memang sudah lama memperjuangkan PKB melalui tulisan, ceramah, video, bahkan gerakan.

Spirit dan aspirasi politiknya bertemu dengan PKB di tiga titik utama, yaitu perjuangan menegakkan akidah ahlu sunnah wal jama’ah, perjuangan kepentingan pesantren, dan perjuangan kemajuan NU. Melalui Sekolah Pendidikan Politik Bina Insan Mulia yang didirikannya, Kiai Imjaz (Imam Jazuli) telah men-training ribuan caleg PKB  dari seluruh Indonesia sejak 2018.

AB Ningrat Deklarasikan Dukungan  Kepada   AMIN

Mereka diberi bekal skill, jaringan, dan peta pemenangan yang bekerja sama dengan PolMark Indonesia. Dari pimpinan pucuk PKB Pusat hingga pimpinan ranting di daerah kerap bersilaturrahim untuk membahas langkah dan strategi PKB di sekolah politik pesantren satu-satunya di Indonesia ini.

Kiai Imjaz, begitu beliau akrab dipanggil, juga aktif menyuarakan gerakan kultural di NU dengan slogan yang begitu terkenal: Ngaku NU Wajib Ber-PKB. Melalui gerakan itu, Kiai Imam mengajak warga NU agar memahami sejarah dan esensi perjuangan bahwa hanya PKB-lah yang lahir dari rahim NU.

“Gesekan antarpribadi di PKB dan NU harus dipahami dengan hati dan pikiran yang jernih sebagai dinamika, bukan sebagai alasan untuk memisahkan diri, apalagi perpecahan” ungkapnya suatu ketika.

Ceramah, video, audio, artikel, dan buku karya kiai pecinta kaos oblong ini, terutama yang berkaitan dengan PKB, kaum santri, pesantren, dan masyarakat NU dapat diakses di berbagai media sosial.

Anies : KPK Harus Kembali Independen.

Selain Kiai Imjaz, Gus Yusuf Chudori dari Jawa Tengah juga menempati Anggota Dewan Penasihat. Gus Yusuf adalah  Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Magelang dan sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  Jawa Tengah.

Artinya, Gus Yusuf Chudori adalah kader PKB yang sudah lama berjuang di jalur formal struktural dan jalur kultural di masyarakat NU khususnya. Pesantren Tegalrejo termasuk pesantren tua di Nusantara. Pesantren ini dirintis oleh KH. Chudlori, seorang ulama yang sangat kharismatik di desa itu  pada 15 September 1944. Di pesantren inilah Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrachman Wahid pernah mondok.

Selain di bidang keagamaan, Gus Yusuf Chudlori juga berkiprah di bidang seni dan budaya. Beliau juga mengelola stasiun radio Fast FM yang siarannya menjangkau segmen anak muda.

Kiai Jawa Timur yang menempati Anggota Dewan Penasihat Timnas AMIN adalah  Gus Salam, panggilan akran dari KH. Abdussalam Sohib. Beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Ia juga berstatus sebagai cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama KH Bisri Syansuri dan merupakan paman Cak Imin.

Gus Salam sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Namun pada Agustus 2023 lalu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot Gus Salam dari jabatannya dari PWNU Jatim. Di pemenangan AMIN, Gus Salam akan berkonsentrasi di Jawa Timur dan Jawa Timur.

Rocky : Anies Bikin Jokowi Gelisah

Selain tiga kiai muda itu, Dewan Penasihat Timnas AMIN diisi para kiai dan bu Nyai berpengaruh, yaitu  KH. Syukron Makmun Jakarta (Ketua Dewan) dan KH. Manarul Hidayat sebagai Wakil Ketua dengan Anggota sebagai berikut:

KH. Dr. Muslih Abdul Karim, MA
KH. Umar Al Hamid
KH Munif Zuhri Mrangen Demak
KH. Wafi Maimoen Zubair, Rembang
KH. Muhammad Luthfi Rochman
KH. Zamzami Mahrus PP Lirboyo
Kediri
KH. Kholil Nawawie Sidogiri Pasuruan
KH. Fahim Royani Ploso Kediri
KH. Ahfas Abdul Hamid Lasem Rembang
KH. Cholil As’ad Syamsul Arifin
Asembagus Situbondo
KH. Fuad Nur Hasan Sidogiri Pasuruan
KH. Muhamad Najih Maimoen -Rembang
KH. Said Abdurrahim (PP Mus Sarang, Rembang)
KH. Fuad Dimyatii ( PP Termas Pacitan)
KH. Mas Mansyur Tolhah (At Tauhid- Sidoresmo Surabaya)
KH. Saifullah Ma’sum
Bu Nyai Djuwariyah Fawaid As’ad
Bu Nyai Saidah Marzuki
Ustadz Fadlan Garamatan
Nyai Eva Munifah Djazilah Munif
Nyai Anisatussa’diyah Cholil
Dr. K.H. Ali Ahmadi
K.H. Labib (Al Hikmah-Jateng)

Dari kalangan pendeta, terdapat beberapa nama, seperti Pendeta Shepard Supit, Pendeta Anggraini Malik, dan lain-lain. Tokoh senior yang masuk dalam Anggota Dewan Penasihat antara lain  Abdullah Hehamahua, mantan penasihat KPK (2005-2013) dan Prof. Ryaas Rasyd, akademisi senior Indonesia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *