Teras Malioboro News ( Sleman ) – Sebagai upaya memperteguh iman Paguyuban Bimas Katolik Kanwil Kemenag DIY Rabu (12/4/2023) menggelar kegiatan Paskah Bersama di Wisma Syantikara, Depok, Sleman. Kegiatan diisi dengan Pembacaan Narasi Paskah , Renungan Paskah, Pementasan Lagu Rohani, dan Pentas Seni Tradisi.
Ketua Panitia Paskah Bersama Paguyuban Bimbingan Masyarakat Katolik Kanwil Kemenag DIY Agustina Noranisah Safriatun S.Ag menyampaikan, kegiatan Paskah Bersama kali ini diikuti oleh 400 orang peserta dari berbagai kalangan yang terdiri dari para guru, PNS, Pegawai dan Penyuliuh Agama Katok dalam lingkup Kanwil Kemenag DIY. Adapun tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “ Tinggal Dalam Kristus Hadirkan Damai Bagi Sesama dan Alam Ciptaan “.
“ Paskah semestinya tidak hanya diselenggarakan sebagai salah satu rutinitas kegiatan tahunan, tetapi sebagai peristiwa penting untuk lebih menyadari lagi arti pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. “ ujar Nora dihadapan para jemaat.
Baca Juga : FKG UGM-Cobra Dental Berikan Topikal Aplikasi Fluor Gratis bagi 1.200 siswa SD di Jogja
Ditambahkan Nora, dengan adanya perayaan Paskah ini maka hal yang lebih penting adalah jemaat menyadari anugerah keselamatan yang selama ini telah kita terima. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk membagikan kabar keselamatan itu kepada orang lain.
Sesuai tema yang diusung , Nora berharap perayaan Paskah ini dapat menjadi ajang berkumpulnya keluarga besar ummat Katolik untuk bersama-sama menyadari kembali arti keselamatan tersebut dengan saling berbagi.
Sementara itu, Rektor Sekolah Tinggi Seminari Anging Mammiri Rm Simon Gausu Oscar Pr yang pada kesempatan tersebut menyampaikan materi Renungan Paskah berpesan, hendaknya umat meneladani segala kepasrahan dari Tuhan Yesus.
Untuk itu, melalui kegiatan Paskah hari ini hendaknya mampu mempererat rasa persaudaraan antar sesama.
Selain itu Simon juga menasehatkan agar jemaat Katolik selalu menjaga api harapan , karena sesuai Kuasa-Nya tidak ada yang mutahil bagi Tuhan Allah.
Dicontohkannya, kebangkitan Yesus setelah dihukum mati di kayu salib menunjukkan bahwa kita dapat memiliki harapan yang sama dalam hidup kita. Bahkan dalam masa-masa sulit dan gelap, kita dapat percaya bahwa Allah selalu bersama kita dan dapat mengangkat kita dari kesulitan.
Baca Juga : Enam Warga Binaan Lapas Sleman Jalani Perekaman e-KTP Jemput Bola
Pada sisi lain, Pembimbing Masyarakat Katolik ( Bimas Tolik ) Kanwil Kemenag DIY Kristoforus Sinselinus menyampaikan, perayaan bersama tahun ini merupakan perayaan yang pertama kali setelah selama 3 tahun sebelumnya tidak dapat dilaksanakan karena pandemi. Tradisi yang baik ini hendaknya dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana silaturahmi antar umat.
Kesempatan ini juag dinilainya sebagai sebuah kesempatan untuk berbagi pengalaman mengenai tata cara pelestarian lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan secara sederhana mulai dari diri sendiri dan masyarakat sekitar.
“ Ini sebagai bukti bahwa gereja Katolik termasuk didalamnya Bimas Tolik punya kepedulian terhadap alam penciptaan. “ ujar Kristoforus.
Ditambahkannya, pelestarian lingkungan ini akan membawa pesan damai terhadap alam termasuk manusia termasuk diri kita sendiri. Sebab, damai terhadap alam ciptaan dan damai terhadap sesama manusia akan memberikan keseimbangan dalam proses kehidupan. (*/SDs )
Komentar