Noorulloh Nafsih Terpilih Sebagai Ketua Forum Komunikasi Kaum Rois Kota Yogyakarta 

WADAH PERJUANGAN ABDI BUDAYA

Teras Malioboro News – Kaum Rois atau Rois adalah tokoh agama yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat di desa-desa, terutama di Jawa. Mereka umumnya bertindak sebagai pemimpin agama Islam setempat di kampungnya, dengan tanggung jawab utama dalam hal keagamaan dan sosial.

Beberapa peran utama Kaum Rois di desa-desa yaitu memimpin acara-acara keagamaan seperti pengajian, tahlilan, selamatan, dan kegiatan keagamaan lainnya. Mereka juga memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang ajaran agama Islam, termasuk tata cara ibadah, doa, dan hukum Islam.

Selain itu salah satu peran penting Kaum Rois adalah memimpin prosesi kematian, mulai dari memimpin doa ketika ada warga yang meninggal, mengurus pemakaman, hingga memberikan ceramah atau tausiyah pada acara takziah. Mereka juga memastikan bahwa tata cara pengurusan jenazah sesuai dengan ajaran Islam.

Baca Juga : Ribuan Pengunjung FCK 2024 Berebut Gunungan Sayur dan Buah

Di beberapa desa, Rois juga memiliki peran dalam memimpin berbagai upacara adat yang memiliki unsur religius, seperti selametan atau kenduri. Upacara-upacara ini sering kali menggabungkan unsur tradisi lokal dengan ajaran agama Islam.

Bahkan Rois juga sering berfungsi sebagai penengah atau mediator dalam konflik sosial di masyarakat desa. Karena posisinya yang dihormati, mereka dipercaya untuk memberikan nasihat dan solusi atas permasalahan yang terjadi di antara warga.

Di bidang pendidikan, Kaum Rois biasanya terlibat dalam mengajar pendidikan agama, baik melalui sekolah-sekolah agama (madrasah) maupun melalui kelas-kelas informal di masjid atau rumahnya. Mereka mendidik anak-anak dan orang dewasa tentang nilai-nilai Islam dan pengajaran Al-Quran.

Peran pentingnya lainnya  yaitu sebagai simbol moral dan etika. Sebagai figur yang dihormati, kaum Rois menjadi contoh teladan dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan norma agama dan sosial. Mereka dihormati karena integritas dan ketaatan mereka terhadap ajaran Islam, sehingga masyarakat sering kali merujuk kepada mereka dalam hal etika dan moral.

Baca Juga : Diskon Ongkir Dari JNE  Untuk Pengunjung Land Of Leisures Yogyakarta 2024

Dengan perannya yang multifungsi, kaum Rois menjadi pengikat antara tradisi lokal dengan ajaran Islam di desa-desa, serta menjadi penjaga harmoni sosial di dalam komunitas. Atas semua peran tersebut, di Daerah Yogyakarta Yogyakarta (DIY) para Kaum Rois disebut sebagai “Abdi Budaya”.

Abdi Budaya

“Kaum Rois itu Abdi Budaya. Mereka adalah para penjaga Keistimewaan Yogyakarta, mereka pewaris budaya Kerajaan Mataram Islam. Kaum Rois adalah pemimpin agama dan budaya di tingkat akar rumput di masyarakat bawah,” tegas Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Drs HA Hafidh Asrom MM, dalam berbagai kesempatan bertemu dengan para kaum Rois di DIY.

Melihat perannya yang penting dan strategis dalam menjaga dan mewariskan Keistimewaan Yogyakarta, kata Hafidh, maka pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan Kaum Rois. Sebab, selama ini perhatian terhadap Kaum Rois sangat kurang.

Menurut Hafidh, Kaum Rois sebagai Abdi Budaya dan penjaga Keistimewaan Yogyakarta maka perhatian kesejahteraannya perlu terkait dengan pemanfaatan Dana Keistimewaan. Selain itu, para Kaum Rois harus dilibatkan dalam kegiatan Pawiyatan di Kraton Yogyakarta untuk dikenalkan lebih jauh tentang Keistimewaan Yogyakarta dari berbagai aspeknya.

Baca Juga : Infrastruktur Sudah Memadai, Jogja Book Fair Diharapkan Membuka Jalan Jadikan Jogja Ibu Kota Buku

Hal penting lainnya guna menguatkan ikatan dan pergerakan Kaum Rois, Hafidh Asrom mendukung penuh dibentuknya Forum Komunikasi Kaum Rois (FKKR) di seluruh daerah di DIY. Dan kini, semua daerah sudah memiliki kepengurusan FKKR. Terakhir terbentuk pengurus FKKR Kota Yogyakarta pada Sabtu (7/9/2024.

Wadah Perjuangan 

Pembentukan Forum Komunikasi Kaum Rois Kota Yogyakarta adalah langkah strategis untuk memperjuangkan kesejahteraan kaum Rois, baik secara individu maupun dalam peran sosial mereka di masyarakat. Forum ini berfungsi sebagai wadah bagi para Rois untuk saling berkomunikasi, berbagi pengalaman, serta memperkuat peran mereka dalam pembangunan sosial dan keagamaan di masyarakat. FKKR Kota Yogyakarta merupakan wadah perjuangan abdi budaya.

Dalam pertemuan Kaum Rois di kangtor Hafidh Asrom, terpilih Muhammad Noorulloh Nafsih sebagai Ketua FKKR Kota Yogyakarta, dengan Agus Raharja sebagai sekretaris dan Agung Haryono sebagai bendahara. Tim inti ini akan menyempurnakan kepengurusan sesuai kebutuhan organisasinya. (Chaidir)