Wajah Indah Rumah Sakit

Oleh : Ustadz Sujarwo

Headline1, Oase3643 Dilihat

Teras Malioboro News – Tulisan Wajah Indah Rumah Sakit ini, kembali kami angkat, dalam rangka mengenang adik ipar kami yang wafat jelang Ramadhan. Begitu pula sebelumnya, “orang tua” kami, salah satu soko guru RSU Sakina Idaman. Terakhir, Romo Kiai kami, yang tadi malam baru saja berpulang.

“Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa dan Maha Pengampun.” (QS. 67 : 2)

Rumah Sakit mengingatkan kita betapa dekatnya rentang kedatangan dan kepergian. Begitu pendek jarak kegembiraan dan kesedihan. Sungguh tipis batas kelahiran dan kematian.

Di sebuah rumah sakit, sepasang suami istri berpelukan penuh kebahagiaan. Telah lahir anak yang lama dinantikan. Sementara itu, masih di rumah sakit yang sama, hanya berjarak beberapa ruangan, sebuah keluarga tenggelam dalam tangis kesedihan. Anak tercinta, baru saja dipanggil pulang.

Rumah sakit mengajarkan kita bahwa kedatangan dan kepergian bukan lawan yang saling berhadapan. Kegembiraan dan kesedihan bukan oposan yang saling berseberangan. Kelahiran dan kematian bukan dua hal yang bertentangan saling menegasikan. Semuanya berpasangan saling menghantarkan dan menyempurnakan.

Kelahiran, membuka gerbang musim tanam penghambaan dan kebaikan. Sementara kematian, membuka pintu musim panen yang paling kita impikan dan nantikan. Surga yang penuh kenikmatan dan bertemu dengan Zat yang Maha Rahman.

Baca Juga : Mensyukuri Nikmat Sakit

Bila demikian, rumah sakit adalah pantulan wajah keindahan. Tempat bertemunya ungkapan syukur dan kesabaran. Tentu saja, bagi hati yang dipenuhi keimanan dan keikhlasan. Bukan hati yang disesaki rasa kepemilikan dan kemelekatan.

“Katakanlah, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam” (QS. 6 : 162).

“Duhai Zat yang Maha Penyembuh, sembuhkanlah keluarga, kerabat, dan sahabat kami yang hari ini dalam keadaan sakit. Lapangkan dan mudahkan, bila mereka dalam kondisi terhimpit dan sulit.”

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.” (QS. 3 : 193)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar