Pasar Sentul Akan Segera Direnovasi

Menggunakan Dana Keistimewaan Rp.24,8 M

Teras Malioboro News – Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun ini berencana akan merenovasi bangunan Pasar Sentul yang ada di Jalan Sultan Agung pada. Renovasi Pasar Sentul ini merupakan bagian dari rencana tata ruang Kawasan Cagar Budaya di wilayah Pakualaman. Selama pembangunan Pasar Sentul, para pedagang akan ditempatkan di lokasi penampungan sementara.

“Ini bagian dari kesepakatan Kawasan Cagar Budaya Pakualaman untuk merevitalisasi pasar Sentul,” kata Veronica Ambar Ismuwardani, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangabn Kota Yogyakarta, belum lama ini.

Ditambahkannya, tujuan merenovasi Pasar Sentul adalah untuk menertibkan para pedagang pasar Sentul yang selama ini belum tertata. Hingga saat ini, Pasar Sentul memiliki total 529 pedagang. Kebangkitan ini juga disertai dengan rencana penataan kembali para pedagang di Sewanda Square di masa mendatang. Mereka nantinya akan di data dan diberikan Kartu Tanda Bukti Pedagang (KBP) dan Kartu Identitas Pedagang (KIP).

Baca juga  : BRI Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis dengan Transaksi Digital

Renovasi nantinya juga akan dibangun dengan standar SNI dengan tata letak berdasarkan regulasi pasar, yang meliputi ukuran modular dan berpenghuni.

Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Konstruksi Perumahan dan Permukiman Kota Yogyakarta (PUPKP) tentang rehabilitasi teknis dan pedagang perumahan di rumah sementara. Ketika rencana revitalisasi teknis dan rencana lain untuk layanan PUPKP sudah siap seperti pada gambar, Biro Bisnis Kota Yogyakarta akan menghubungkannya dengan para pengusaha.

Suasana Pasar Sentul Pakualamanan ( Foto: jogjakota.go.id)

Sementara itu, Fakhrul Nur Cahyanto selaku Kepala Bidang Penataan Bangunan PUPKP Kota Yogyakarta menambahkan, rencananya Pasar Sentul akan dibangun  lebih modern dengan tambahan roof top, guna mengakomodasi para pedagang PKL yang selama ini berjualan di Alun-Alun Sewandanan Pakualaman.

“Konsepnya  di roof top tersebut nantinya akan ada kios dan stan. Kami usahakan luasnya masing-masing  luasnya minimal dua meter persegi,” kata Fachrul.

Pembangunan pasar ini diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 24,8 miliar, dengan menggunakan Dana Keistimewaan ( Danais ). Hal tersebut karena renovasi pasar ini masuk ke dalam desain kawasan cagar budaya Pakualaman.

Baca Juga : Dinkes Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Tidak Konsumsi Chiky Ngebul

Nantinya, arsitektur Pasar Sentul akan mengusung gaya Indische yang selaras dengan bangunan sekitarnya. Hal ini berdasarkan rekomendasi Dewan Pertimbangan Pelestarian Cagar Budaya (DP2WB) DIY.

“Arsitektur Indische pada fasade bangunan. Bukan 100% murni Indische karena kiosnya memiliki rolling door,” ujarnya.

Ia menjelaskan, rencana renovasi Pasar Sentul akan dimulai dengan pembangunan tempat penampungan sementara bagi para pedagang di kawasan Batikan Umbulharjo yang saat ini, pembangunan tempat penampungan sementara bagi para pedagang di Pasar Sentul  tersebut sedang memasuki proses lelang. (*/SDs)

Komentar