Pemkot Yogyakarta Deklarasikan Gerakan Zero Sampah Anorganik

Target Berkurang 50 Ton Per Hari.

Teras Malioboro News — Pemerintah Kota Yogyakarta  mendeklarasikan gerakan zero sampah anorganik di Embung Giwangan pada Senin (27/2/2023) .

Pada kesempatan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta mengingatkan bahwa persoalan sampah tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh masyarakat.

Deklarasi diikuti instansi pemerintah, petugas penyapuan, perindang jalan, ulu-ulu, paguyuban gerobak, satgas zero sampah, bank sampah, kampung panca tertib, kampung tangguh bencana, forum panca tertib dan sekolah adiwiyata. Mereka juga melakukan kirab dari Lapangan Karang Kotagede sampai Embung Giwangan

Dalam deklarasi itu, masyarakat Kota Yogyakarta bertekad bulat dan tetap semangat memilah dan mengolah sampah untuk mewujudkan Kota Yogyakarta zero sampah..

Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi menyampaikan, pengelolaan sampah menuju zero waste, zero emission dapat dimulai dengan membiasakan memilah sampah organik dan anorganik, serta mengolah sampah dari sumbernya, baik di rumah tangga, sekolah, kantor, tempat usaha, restoran, dan lain sebagainya

“Maka kami harap segenap masyarakat Kota Yogyakarta, mari kita bersama-sama untuk mengurangi sampah mulai dari hulunya. Dari rumah tangga, sekolah, perusahaan dan tempat-tempat yang memproduksi sampah,” ujar  Sumadi dalam sambutannya.

Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi mengalungkan name tag sebagai awal prosesi Deklarasi Zero Sampah Organik ( Foto : jogjakota.go.id)

Baca Juga : Yogyakarta Sukses Turunkan Volume Sampah Anorganik. Begini Kiatnya

Ditambahkan Sumadi, gerakan zero sampah anorganik yang diatur dalam Surat Edaran Walikota Yogyakarta No.660/6123/SE/2022 menjadi langkah penting dalam pengelolaan sampah.

Pihaknya berharap kegiatan itu bisa menumbuhkan semangat warga untuk terus mengelola sampah. Apalagi pada tahun 2022 Pemkot Yogyakarta sudah memfasilitasi sejumlah kendaraan agar pengangkutan sampah bisa berjalan baik.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto mengatakan peringatan HPSN tahun 2023 Kota Yogyakarta mengusung tema tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat, zero sampah anorganik pilah sampah dari rumah.

Kegiatan HPSN ditetapkan pemerintah pusat untuk mengenang tragedi longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah di Jawa Barat dengan korban sekitar 141 orang meninggal dunia. Terutama mengingatkan bahaya timbunan sampah jika tidak dikelola dengan baik.

“Partisipasi publik dalam upaya mencapai zero waste dan zero emission melalui gerakan memilah sampah harus senantiasa diperkuat. Dengan gerakan zero sampah anorganik kita sudah bisa mengurangi sampah sebesar 40 ton per hari. Target kami sampai Maret, paling tidak bisa mengurangi 50 ton per hari,” papar Sugeng. (*)

 

Komentar