Pengenalan Sejarah Melalui Wisata Sadar Arsip

Headline2, Wisata74 Dilihat

Teras Malioboro News –  Dalam upaya menumbuhkan  pemahaman  terhadap Sejarah Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY  Kamis (9/3/2023) lalu menyelenggarakan Wisata Sadar Arsip.

Kegiatan diikuti oleh 25 orang peserta dari berbagai  profesi  seperti mahasiswa, mentor, pengurus perpustakan, guru sejarah, dan umum.

Pada kesempatan tersebut peserta diajak  mengunjungi Kompleks Candi Prambanan, Studio Audio Visual Candi Sewu, Studio Pemugaran Manjusrigrha, Candi Sewu, Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan berakhir di Diorama Arsip DPAD DIY.

Baca Juga : Wujudkan Pariwisata Berkualitas, GIPI DIY Dorong Penguatan Peran Media Massa

Yurika S.S.T.Ars, selaku ketua tim Kegiatan Wisata Sadar Arsip menjelaskan , Wisata Sadar Arsip merupakan salah satu layanan kearsipan DPAD DIY.

Kegiatan ini merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengetahui kondisi masa lampau melalui bukti atau dokumen arsip. Program ini diharapkan dapat mendorong berkembangnya paradigma terhadap arsip yang selama ini dikesampingkan keberadaannya.

“  Wisata sadar arsip  merupakan upaya untuk  memberi pengetahuan tentang arsip kepada peserta. Selain itu pemahaman kepada peserta umum tentang sejarah Yogyakarta. Lalu mengenalkan khasanah arsip kepada masyarakat  arsip-arsip apa saja yang tersimpan beserta aksesnya. Supaya ketika masyarakat membutuhkan data, mereka bisa menuju ke DPAD DIY.” ujar Yurika dalam rilis media yang  diterima redaksi Sabtu (11/3/2023).

Ditambahkan Yurika,  dalam kegiatan ini peserta tidak  sekadar berwisata  tetapi juga belajar tentang sejarah Yogyakarta.  Karena itu, dalam kegiatan ini peserta juga menimba  pengalaman  baru yang barangkali sampai saat ini belum pernah ditemui.

Pandji Saputra, seorang guru sejarah SMAN 9 Yogyakarta yang menjadi peserta Wisata Sadar Arsip mengungkapkan,  kegiatan Wisata Sadar Arsip ini merupakan kegiatan yang sangat menarik. Bahkan untuk selanjutnya pihaknya berharap acara ini bisa menjadi field belajar para siswa-siswa yang ada di sekolah saya bahkan para pecinta sejarah secara luas. (*/SDs )

Komentar