Teras Malioboro News — Terkait maraknya warga yang membuat sampah ke dalam truk, Pejabat Walikota Yogyakarta menilai hal itu menunjukan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah meningkat. Artinya, warga tidak lagi membuang sampah di jalan maupun sungai tapi di tempat sampah. Meski demikian, saat ini pihaknya telah memerintahkan untuk mengubah jam kehadiran truk sampah di depo sehingga masyarakat bisa menaruh sampah lebih pagi.
” Di depo Ngasem menjadi jadwal kehadiran sampah pukul 05.00 WIB sudah masuk sehingga masyarakat bisa menaruh sampah lebih pagi di truk tapi di dalam depo. ” ujar Singgih kepada sejumlah wartawan Kamis (25/4/2024).
Selanjutnya Singgih menyampaikan, paska Lebaran di sejumlah wilayah kembali muncul tumpukan sampah yang berasal dari warga masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta mengoptimalisasi depo-depo sampah dan pengambilan tumpukan sampah di jalan-jalan Langkah itu adalah upaya penanganan sampah yang menumpuk di depo dan di tepi jalan .
“ Penyisiran di jalan-jalan kami optimalkan sehingga berharap tidak akan menganggu aktivitas masyarakat,” tegas Singgih .
Baca Juga : Bank Danamon Sumbang Mesin Pencacah Sampah Untuk 3 Pasar
Sedangkan mengenai banyaknya tumpukan sampah di Pasar Beringharjo, menurut Singgih hal tersebut terjadi karena ada penundaan terkait penyesuaian jadwal sampah dari Kota Yogyakarta yang dibawa ke TPA Piyungan. Oleh karena itu pihaknya meminta agar Dinas Perdagangan untuk bisa memberikan informasi secara detail agar tidak terjadi timbunan yang banyak lagi.
Singgih menuturkan , produksi sampah di Kota Yogyakarta saat ini berkisar 200 ton. Untuk sampah yang belum terkelola dikerjasamakan lebih dulu dengan pihak swasta. Hal Itu dilakukan sambil menunggu pembangunan TPS di Karangmiri yang diperkirakan beroperasional awal Juni dan bisa mengolah sampah berkisar 20-25 ton/hari. (*/SDs )