Puncak Sakub, Destinasi Wisata Pemacu Adrenalin

Lintas Jateng, Wisata179 Dilihat

Teras Malioboro News , Brebes – Berkunjung ke Agrowisata Kebun Teh Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, tidak akan lengkap tanpa mengunjungi Puncak Sakub.

Destinasi Wisata yang terletak di ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini  berada di lereng barat Gunung Slamet dan  baru diresmikan pada November 2022, di tengah pandemi COVID-19, ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Jawa Tengah.

Puncak Sakub , menawarkan pemandangan alam yang memukau dengan hamparan hijau kebun teh dan udara sejuk yang bersih. Suhu di kawasan ini berkisar antara 4 hingga 20 derajat Celsius, dengan angin pegunungan yang cukup kencang.  Untuk itu, jika berwisata ketempat ini pengunjung disarankan untuk membawa jaket tebal saat berkunjung.

Namun, untuk bisa mencapai Puncak Sakub, dibutuhkan usaha yang cukup besar. Wisatawan bisa meminta bantuan petugas loket di Agrowisata Kaligua untuk mencarikan kendaraan bak terbuka. Kendaraan ini dapat menampung sekitar 15 orang, dengan tarif sekitar Rp400.000 untuk perjalanan pulang-pergi.

“Perjalanan yang mendebarkan dengan bak terbuka menyusuri jalan rusak yang berkelok dan naik turun bukit, terbayar lunas begitu sampai di Puncak Sakub. Wow… indahnya Puncak Sakub!” ujar Budi Yuswinanto (40), salah satu anggota Blusuker dan Tim READS dari Unsoed Purwokerto yang mengunjungi Puncak Sakub pada Minggu (13/10/2024).

 

Kolonel Inf Dwi Maryanto SE dari Pamen Denmabesad TNI AD (kiri) dan guru besar Unsoed Prof Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si berfoto di Puncak Sakub

Baca Juga : Keberadaan Kebun Teh Kaligua Belum Berdampak Terhadap Masyarakat

Perjalanan menuju Puncak Sakub memang tidak mudah. Dari pintu masuk Agrowisata Kebun Teh Kaligua, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp20.000 per orang dan menempuh perjalanan sekitar 7,5 kilometer. Kondisi jalan yang rusak parah, mirip sungai kering, membuat perjalanan menjadi menantang. Budi dan rombongannya naik kendaraan bak terbuka untuk mencapai puncak.

Kendaraan yang dapat mencapai Puncak Sakub hanyalah sepeda motor dan kendaraan bak terbuka. Itu pun dengan catatan, pengemudinya harus terampil karena medan yang dilalui berkelok, naik-turun bukit, dengan jurang di satu sisi dan kebun teh di sisi lainnya.

“Kendaraan yang kami naiki sempat melorot karena terlambat pindah gigi saat menaiki tanjakan yang berbelok tajam,” ungkap Budi.

Ketua Pokdarwis Deswitasari, Feri Prasetyo, menjelaskan bahwa bagi sopir yang sudah berpengalaman, perjalanan menuju Puncak Sakub dapat ditempuh dalam waktu 30 hingga 45 menit. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara pukul 5 hingga 7 pagi agar pengunjung bisa menikmati matahari terbit serta pemandangan puncak Gunung Slamet yang terlihat jelas.

“Kalau datang siang hari, biasanya Puncak Sakub tertutup kabut, sehingga pemandangan Gunung Slamet tidak terlihat dengan jelas,” kata Feri.

Setelah menempuh perjalanan yang mendebarkan, rombongan Blusuker dan Tim READS dari Unsoed Purwokerto tiba di area Kaligua Bike Park. Dari sana, mereka harus berjalan kaki menaiki 50 anak tangga untuk mencapai Puncak Sakub.

Dari puncak, pengunjung dapat menikmati pemandangan luas kebun teh hijau dan puncak Gunung Slamet. Gunung Slamet, dengan ketinggian 3.428 mdpl, adalah gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.

Selain Puncak Sakub, Kaligua juga menawarkan sejumlah destinasi wisata lain seperti petilasan Van De Jong dan Mbah Joko, Turbin Kuno, Tuk Bening, Goa Jepang, serta Puncak Sakub.

Nama “Sakub” diambil dari Ki Sakub, seorang tokoh yang berjasa membuka lahan pertanian di kawasan ini pada tahun 1832. Puncak Sakub diresmikan sebagai destinasi wisata pada November 2022 oleh Riyanto Atmojo, SP, yang saat itu menjabat sebagai Manajer Kebun Teh Kaligua.

Prof. Dr. Adhi Iman Sulaiman, pakar pemberdayaan masyarakat dari Unsoed yang sering meneliti agrowisata, menyatakan bahwa Puncak Sakub memiliki pemandangan hijau nan asri dan udara sejuk yang bebas polusi.

“Puncak Sakub tak kalah indah dibandingkan dengan kebun teh lain di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” katanya.

Di Jawa Tengah, selain Kaligua, terdapat kebun teh Medini di Kendal, Pagilaran di Batang, Tambi di Wonosobo, dan Kebun Teh Kemuning di Karanganyar. Di Jawa Barat, terdapat kebun teh Rancabali, Pangalengan, Kartamanah, Malabar, Sukawana, serta kebun teh Puncak dan Cianten di Kabupaten Bogor.

Puncak Sakub, lereng sebelah barat Gunung Slamet, masuk wilayah Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.

Menguji Adrenalin

Menurut Adhi Iman, Puncak Sakub memiliki potensi menjadi destinasi wisata tantangan bagi para penggemar olahraga adrenalin seperti hiking.

“Kawasan ini cocok bagi mereka yang suka hiking,” ujar Adhi Iman, guru besar Ilmu Komunikasi Pembangunan Unsoed.

Ke depan, Adhi Iman menyarankan pembangunan fasilitas seperti flying fox, jembatan gantung antar-bukit, dan paralayang di Puncak Sakub. Fasilitas tersebut dapat direalisasikan melalui kerjasama dengan investor swasta, PTPN IX, Pemerintah Desa Pandansari, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes.

“Keberadaan fasilitas pendukung ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat setempat dan membuka lapangan kerja, khususnya bagi generasi muda di Desa Pandansari yang tergabung dalam Pokdarwis, Karang Taruna, dan UMKM,” tambahnya.

Tim Blusuker dan READS dari Unsoed Purwokerto di Agrowisata Kebun Teh Kaligua

Baca Juga : TPF Unsoed Kaji Revitaslisasi Agrowisata Kaligua

Namun, Adhi Iman mengingatkan bahwa medan yang berbahaya dan jalan rusak menuju Puncak Sakub sebaiknya tidak digunakan untuk off-road. Ia menyarankan agar kendaraan pribadi tidak diperbolehkan masuk dan pengelola menyediakan kendaraan khusus bagi pengunjung.

“Karena kondisi jalan yang sangat berbahaya, sebaiknya disediakan kendaraan khusus dari pengelola Agrowisata Kaligua yang bekerjasama dengan masyarakat setempat yang sudah berpengalaman,” jelasnya.

Tertarik mengunjungi Puncak Sakub? Ayo, nikmati pesona alamnya yang memukau! (*/prasetiyo)

Komentar