Teras Malioboro News – Turut berpartisipasi dalam merayakan Pesta Seni Rupa ArtJog 2024, NR Management menggelar dua pameran sekaligus bertajuk “ Panambung “ yang berlangsung di Kedai Kebun Forum, Mantri jeron dan “ Mao Chuisle “ yang berlangsung di Gallery Lorong , Bantul . Pameran Panambung digelar pada 24 hingga 30 Juni 2024, sementara Pameran Mao Chuisle digelar pada 25 Juni- 8 Juli 2024.
Kedua pameran ini sangat istimewa karena menampilkan karya para perupa dengan karakter masing-masing.
Direktur NR Management Maria Novita Riatno menyampaikan, Pameran Panambung menampilkan karya-karya dari para perupa Bali yang tergabung dalam kelompok “ Ten Fine Art “. Pameran ini sekaligus menjadi perayaan ulang tahun yang ke-20 komunitas ini berkarya di dunia seni rupa.
“ Panambung dalam bahasa Bali artinya menyambung. Oleh karena itu, pameran seni rupa ini juga sekaligus sebagai upaya silaturahmi antar seniman melalui karya mereka. “ ujar Novita Jumat (28/6/2024) saat dihubungi melalui pesawat seluler.
Baca Juga : Lepas Kala, Potret Pergulatan Jiwa Ida Bagus Putu Purwa
Selanjutnya Novieta menjelaskan, kelompok Ten Fine Art terdiri dari 10 seniman Bali yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia seni rupa. Namun karena faktor teknis, hanya 9 seniman yang mengirimkan karya untuk dipamerkan. Mereka terdiri dari : Romi Sukadana, Budi Adnyana, Ida Bagus Purwa, V Dedy Reru, Wayan Paramarta, Dollar Astawa, Anyon Muliastra, Ngurah Paramarta dan Teja Astawa.
Oleh karena itu, Panambung menjadi sebuah frasa metaforis yang menggambarkan perjalanan panjang selama 20 tahun kolektif Ten Fine Art. Istilah ini menyoroti bagaimana pameran grup mereka, yang berjudul “Panambung”, menjelajahi perjalanan artistik dan kreatif yang syarat akan cerita dan makna.
Penyelenggaraan dua pameran yang waktunya nyaris beriringan tersebut sesungguhnya terjadi tanpa kesengajaan. Sebab, rencana awal , NR Management berencana menggelar Pameran Panambung sebagai kelanjutan dari Pameran “ Lepas Kala “ yang bulan lalu sukses digelar di Museum Sonobudoyo. Namun, ditengah mempersiapkan pameran tersebut, pihaknya bertemu dengan perupa Adriel Arizon yang juga punya minat untuk menggelar pameran tunggal di Jogja.
“ Adriel ini unik, sebab basis dia seorang arsitek dan desainer produk . Jadi karya lukis dia juga mempunyai rasa yang berbeda dibandingkan dengan seniman lainnya. Karena itu, karya-karya yang ditampilkan juga terasa khas. “ tandas Novieta.
Baca Juga : Lukisan Wajah Sultan HB X Laku Rp. 3 Juta .
Lebih lanjut diungkapkan Novieta, penyelenggaraan pameran tunggal Adriel Arizon ini juga bekerjasama dengan “ League “ karena secara kebetulan Adriel mendapat kehormatan untuk merancang desain dari produk sepatu tersebut yang baru akan diluncurkan bulan depan. Meski demikian, beberapa pihak yang mengenalnya sudah memesan produk sepatu sebagai bentuk apresiasi terhadap Adriel. (*/Sulist Ds )
Komentar