Risma Ajak Muhammadiyah Mencari Solusi Permasalahan Kesejahteraan Sosial

Headline1, Jogja Raya263 Dilihat

Teras Malioboro News—Menteri Sosial Tri Rismaharini, mengajak seluruh komponen bangsa- termasuk Muhammadiyah, mencari solusi bersama mengatasi berbagai permasalahan kesejahteraan sosial. Risma mengatakan, permasalahan kesejahteraan sosial saat ini semakin kompleks. Namun dengan bekerjasama, berbagai persoalan kesejahteraan sosial ia yakini bisa diatasi.

Berbicara saat acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah, Jumat (11/8/2023) Risma mengatakan, dirinya sudah mengajak seluruh jajaran hingga ke daerah, untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai kalangan, guna menyelesaikan berbagai persoalan kesejahteraan sosial masyarakat.

Pemerintah, katanya, akan lebih banyak mendengar apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, untuk menyelesaikan persoalannya.

“Ada yang perlu pelatihan, tapi ada juga yang perlu modal, perlu peralatan pendukung. Silakan saja beritahu kami. Sampaikan apa yang diperlukan supaya masyarakat bisa menyelesaikan persoalan mereka. Kami akan bantu,” kata Risma, dalam acara yang juga dihadiri oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Muhadjir Effendy ini.

Baca Juga: Gebyar Musywil Muhammadiyah dan Aisyiyah, Panitia Gelar Jalan Sehat Hingga Expo Pendidikan

Ketua MPKS PP Muhammadiyah Mariman Darto, menjelaskan, Rakernas mengangkat tema “Tajdid AUMSOS Abad ke-2”, Modernisasi Manajemen Menuju Aumsos yang Profesional, Iklusi dan Mandiri” berlangsung 11-13 Agustus 2023.

Acara yang berlangsung selama 3 hari tersebut terdiri dari berbagai sesi. Mulai dari General Speech oleh Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M. Ed, sharing session oleh berbagai lembaga terkait, sidang komisi yang membahas kebijakan MPKS untuk 5 tahun mendatang, hingga penanda tanganan MoU dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah penyelenggara Prodi Kessos.

Mariman mengungkapkan, tema ini dipilih sebagai respon terhadap peluang dan tantangan Pembangunan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks, antara lain karena ancaman krisis ekonomiglobal, disrupsi teknologi, social engagement, tuntutan publik yang juga semakin kompleks terhadap kualitas pelayanan serta tekanan budaya global yang mengubah gaya hidup dan perilaku sosial.

Peningkatan Kualitas

Mariman melanjutkan, dari sisi jumlah pertumbuhan Aumsos Muhammadiyah,sudah sangat pesat. Hal ini karena modal semangat dan keikhlasan warga Muhammadiyah untuk menginisiasi lahirnya Aumsos dan sekaligus memperjuangkannya untuk bisa berdiri dan bertahan untuk waktu yang lama.

baca juga: KLHK dan Aisyiyah Dorong Pengurangan Sampah dari Sumbernya

Namun persoalannya, dari aspek kualitas, masih ada beberapa persoalan yang perlu dibenahi. Misalnya, secara kelembagaan, dari 615 LKSA, hanya 201 yang terakreditasi. Sisanya belum terakreditasi.

Demikian pula dari aspek pengelolaan, jumlah pengelola atau pengurus yang berpendidikan kesos masih kurang dari 1 persen.

“Belum lagi masalah kesejahteraan sosial yang tidak standar. Inilah faktor, mengapa lulusan program studi kesos di 4 perguruan tinggi Muhammadiyah tidak berminat untuk berhikmat di Aumsos,” katanya. (suwarjono)

Komentar