Teras Malioboro News – Pemerintah DIY melalui Dana Alokasi Khusus Kementerian Perindustrian RI tahun anggaran 2024 mengucurkan dana untuk konstruksi fisik sebesar Rp 4.658.817.000,- dengan luas bangunan 2 lantai sekitar 772 m2, selain itu juga dilengkapi dengan sarana prasarana mesin produksi (Design, Preparation, Cutting, Sewing, Asembling) dengan dana sebesar Rp. 7.733.907.000,- ditujukan untuk menyediakan fasilitas gedung produksi dan pelayanan produk kulit bagi pelaku IKM komoditi kulit di DIY.
Usai revitalisasi ini , nama CFSMI diubah dengan nama baru yaitu “ Ndalem Kulit Jogja” agar lebih menonjolkan nuansa kedaerahan . Peresmian dan penanda tanganan prasasti dilakukan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X pada Kamis (12/12/2024).
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan, kehadiran Ndalem Kulit Jogja tidak hanya menjadi ruang fisik, tetapi juga simbol tekad bersama untuk menjadikan industri kulit DIY semakin unggul dan inovatif. Dengan fasilitas yang memadai, pelaku IKM dapat meningkatkan kualitas produksi memperluas akses pasar dan memperkuat daya saing di pasar nasional maupun internasional.
“ Momentum ini menjadi pengingat bagi kita bahwa sebetulnya kerjasama dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan. “ ujar Paku Alam.
BacaJuga : Kerajinan Komunitas Difable Zone Tembus Pasar Internasional
Kemudian, Paku Alam mengungkapkan, kegiatan Temu Kemitraan yang mengiringi peresmian Ndalem Kulit Jogja ini merupakan sebuah kesempatan untuk membangun jejaring yang solid antara pelaku usaha , pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
“ Saya optimis melalui sinergi yang terjalin, Industri Kulit DIY dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus mengangkat nama Yogyakarta di kancah global. “ tandas Paku Alam.
Paku Alam berharap, usai menjalani revitalisasi Ndalem Kulit Jogja mampu menjadi pusat inovasi dan kreatifitas guna menciptakan produk-produk unggulan sehingga dapat memberi manfaat seluas-luasnya terhadap masyarakat.
Sementara itu, Kepalam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ir. Syam Arjayanti MPA menjelaskan, Ndalem Kulit Jogja berdiri di atas lahan seluas 772 meter persegi dengan bangunan 2 lantai. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas mesin-mesin produksi modern, termasuk untuk desain, persiapan, pemotongan, penjahitan, dan perakitan.
“ Diperkirakan tempat ini mampu menampung sebanyak 50 orang perajin kulit dari berbagai jenis usaha. “ ujar Syam .
Diungkapkan Syam , Tujuan utama dari pendirian Ndalem Kulit Jogja adalah membangkitkan industri kulit di DIY melalui penyediaan fasilitas produksi dan pelayanan bagi para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kulit.
Baca Juga : Pemda DIY Terus Dorong Peningkatan Penggunaan Produk Lokal,
Oleh karena itu, dengan adanya gedung ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara pelaku usaha, eksportir, dan pemerintah guna mendorong inovasi serta pertumbuhan ekonomi lokal serta mendukung terbentuknya rantai pasok industri kulit yang lebih terintegrasi, sekaligus meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi melalui penggunaan teknologi modern.
“ Nantinya para pelaku usaha kerajinan yang ada disini akan mendapatkan bimbingan ketrampilan serta manajemen usaha secara intensif, sehingga mereka berhasil memasarkan produknya baik skala lokal, nasional maupun internasional. “ ujar Syam. (*/ Sulist Ds )
Komentar