Tamanmarni Gelar Apel Akbar Jaga Warga dan Merti Dusun

TerasMalioboroNews– Ratusan warga dari 22 padukuhan menggelar Apel Akbar Jaga Warga dan Merti Dusun di Lapangan Kalurahan Tamanmartani, Kalasan, Sabtu (11/3/2023).

Kegiatan tersebut juga diisi pembacaan Ikrar Relawan Jaga Warga Tamanmartani. Relawan Jaga Warga menyatakan untuk selalu setia kepada NKRI, Pancasila dan akan menjaga Keistimewaan Yogyakarta dihadapan GKR Hemas, sejumlah pejabat teras Pemda DIY, TNI/POLRI dan Sekda Sleman Harda Kiswaya.

Lurah Tamanmartani Gandang Harjanta mengatakan pemerintah kalurahan dan masyarakat Tamanmartani berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan, ketentraman, ketertiban dan melestarikan nilai-nilai luhur.  “Kami akan saling menjaga, mengingatkan, melindungi dan saling menguatkan dalam semangat golong gilig bersatu padu dalam karya, cipta dan karsa untuk satu tujuan yang sama,” katanya.

Ketua Paguyuban Nayantaka DIY ini mengatakan, pada 2023 Pemerintan Kalurahan Tamanmartani melalui Desa Prenuer menerima Dana Keistimewaan sebesar Rp700 juta. Selain itu, melalui Desa Budaya dana keistimewaan yang diterima sebesar Rp2,3 miliar untuk pembangunan Balai Budaya.

Pihaknya juga menerima dana keistimewaan untuk kegiatan padat karya sebesar Rp350 juta untuk dua titik di padukuhan Cageran dan Bogem. Begitu juga dana keistimewaan sebesar Rp50 juta untuk kegiatan Jaga Warga.

“Penggunaan Dana Keistimewan harus sampai dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Tentu saja melalui berbagai program inovasi. Kami bersama-sama untuk berusaha penuh untuk mewujudkan itu,” katanya.” katanya.

Menurut GKR Hemas, Merti Dusun dan Jaga warga merupakan warisan budaya Jogja yang sangat penting. Masyarakat diharapkan terus mengingat ajaran para leluhur. “Kegiatan ini tentunya juga merupakan wujud dari rasa syukur atas anugerah yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Tamanmartani pada khususnya, dan masyarakat Jogja pada umumnya,” ujarnya.

Hemas mengatakan, kegiatan semacam itu juga merupakan simbol dari keberhasilan Jogja dalam menjaga tradisi budaya, sebagai wujud dari pembangunan manusia di Jogja, dan keunggulan Jogja sebagai Daerah Istimewa. “Semua anggota masyarakat dan pemerintah di segala tingkatan harus bekerja sama dalam menggemakan kembali tradisi budaya Jogja,” ujarnya.

Komentar