Terimalah dan Bersabar

Oleh : Ustadz Sujarwo

Headline1, Oase68 Dilihat

Teras Malioboro News – Terimalah, bila kejadian yang tidak kita harapkan datang dalam kehidupan. Diomeli pasangan. Diabaikan anak tersayang. Dikritik teman. Dimarahi atasan. Diejek saingan. Dihina orang. Difitnah dan dijatuhkan “lawan”.

Mereka adalah pelatih dan guru sejati kesabaran. Lebih tajam dari ceramah dan nasehat para ustadz di pengajian. Lebih menghujam dari seratus buku bacaan. Menariknya, mereka menjadi pelatih dan guru, tanpa menuntut bayaran.

Mereka seperti vaksin yang menguatkan kekebalan dan daya tahan. Semisal kompos yang menyuburkan tanaman dan pepohonan. Seumpama jamu yang pahit, tapi baik bagi kesehatan.

Oleh karena itu, dari pada kita marah kepada mereka, apalagi membenci. Lebih baik kita hargai, hormati, dan sayangi. Kita doakan agar hidayah dan kebaikan memayungi.

Baca Juga : Bersyukur Mengundang Bahagia

Jadi, terimalah dan biarkan, yang tidak enak itu masuk dari pintu depan. Nanti, ia akan keluar lewat pintu belakang. Ia seperti gelombang yang pasti surut. Ombak yang pasti menepi. Cukup yang kita ambil hikmah dan pelajaran.

Sebab, bila kita menolakpun, jika waktunya tiba, yang tidak kita harapkan, tetap saja datang. Lebih aneh dan sia-sia lagi, bila kita menolak, apa-apa yang jelas-jelas sudah datang dan telah menyapa kita di ruang dalam kehidupan.

Meskipun menerima segala kunjungan dari kejadian yang tidak kita inginkan. Tapi, jangan pernah mengundang mereka untuk datang. Begitu pula, bila sudah datang, jangan pernah berusaha menahan mereka. Menghidangkan secangkir kopi dan sepotong gorengan.

Apalagi meminta mereka menginap semalam. Bahkan, tinggal dalam bilangan bulan dan tahunan. Jangan pernah lakukan.

Kejadian yang tidak kita inginkan, bila kita simpan dan pendam, akan mengeruhkan hati. Mencemari pikiran. Mengotori perkataan dan perbuatan.

Lihat Juga : YouTube Ustadz Sujarwo Bersyukur Mengundang Bahagia

Memicu dan memacu kesal dan menyesal. Mengeluh dan mengaduh. Frustasi dan depresi. Iri dan benci. Marah dan putus asa. Paling parah bila sampai kehilangan kepercayaan dan iman kepada Allah yang Maha Rahman.

Ingatlah, semua terjadi seijin Allah. Semua sudah digariskan dan ditakdirkan. Tidak ada yang kebetulan. Hal itu ujian bagi iman dan kesabaran. Ada kebaikan dan pahala yang luar biasa besar serta istimewa, yang telah Allah janjikan dan siapkan.

“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata : Lauh Mahfuzh.” [QS. 6 : 59]

“Katakanlah [Muhammad], “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” [QS. 39 : 10]***

Komentar