Teras Malioboro News — Tim Peneliti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil melakukan terobosan dalam pengembangan komponen drone pertanian dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Melalui pendekatan reverse engineering , tim yang terdiri dari dosen, teknisi, dan 10 mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin ini berhasil mengembangkan empat komponen utama drone, yakni folding arm , landing skid , carbon tube , dan carbon plate . Komponen-komponen tersebut sebelumnya diimpor dari Tiongkok dengan biaya yang sangat tinggi.
Prof. Dr. Eng. Ir. Didik Nurhadiyanto, ST., MT., IPU, ASEAN Eng selaku Koordinator Tim menyampaikan, penelitian ini dilakukan sebagai solusi atas tantangan yang dihadapi oleh PT. Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (PT. FROGS Indonesia), perusahaan penyedia drone sprayer yang menjadi andalan dalam modernisasi pertanian.
” Drone sprayer merupakan produk unggulan perusahaan yang banyak digunakan oleh kelompok tani (gapoktan), Dinas Pertanian, serta petani milenial. Namun, rendahnya TKDN dan Biaya Material Produksi (BMP) yang hanya mencapai 27,51% membuat produk ini tidak memenuhi syarat pengadaan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, yang mensyaratkan minimal 40%.” ujar Didik , Kamis (6/2/2025).
Baca Juga : Gubernur Minta UNY Fokus Pada Bidang Seni Budaya
Selanjutnya Didik menjelaskan, guna menyelesaikan permasalahan tersebut, tim peneliti melakukan substitusi material impor dengan material lokal melalui proses reverse engineering . Langkah-langkah pengembangan mencakup pengujian material eksisting, pembuatan cetakan (moulding ), manufaktur, casting komponen baru, hingga tahap finishing dan perakitan.
Setelah melalui serangkaian uji coba, hasil akhir menunjukkan bahwa komponen lokal mampu bekerja dengan baik, bahkan lebih murah dibandingkan membeli produk impor. Adapun hasil uji terbang membuktikan bahwa drone dengan komponen lokal dapat terbang dengan performa setara komponen impor. Selain itu, penggunaan material lokal berhasil menekan biaya produksi secara signifikan.
Didik menegaskan, keberhasilan ini juga memberikan dampak positif bagi industri drone nasional. Dengan peningkatan TKDN dan BMP hingga melebihi ambang batas 40%, produk drone buatan dalam negeri kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar domestik maupun internasional. Tak hanya itu, pengembangan ini turut mendukung upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian teknologi dan ekonomi lokal.
Baca Juga : UNY Resmikan Pembangunan 10 Gedung Baru Secara Bersamaan
Disamping itu, lanjut Didik, kolaborasi antara UNY dan PT. FROGS Indonesia ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia pendidikan dan industri dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, kedepannya, tim berencana untuk memperluas riset pada komponen lain guna semakin meningkatkan kontribusi produk dalam negeri di sektor teknologi pertanian.
1 komentar