TerasMalioboroNews– Tokoh muda Jogjakarta sekaligus pegiat seni, Bagas Arga, menyebut klaim pasangan calon (paslon) calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tak masuk akal. Klaim yang dimaksud adalah memenangi kontestasi Pilpres 2024 dalam satu putaran, dengan perolehan suara di atas 50 persen.
“Kalau kita lihat capres lain di lapangan, misalnya Pak Ganjar (Pranowo), sambutan masyarakat begitu luar biasa. Pak Ganjar selalu disambut antusias di berbagai daerah. Dari situ saja terlihat kalau klaim salah satu paslon tersebut tidak masuk akal,” kata Bagas, Kamis (28/12/2023).
Selain faktor popularitas dan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud, lanjut Bagas, faktor PDIP sebagai partai pengusung juga harus sangat diperhitungkan, sebelum 02 menggaungkan klaim kemenangan satu putaran tersebut. Menurut pengelola Sanggar Seni Kinanti Sekar tersebut, PDIP adalah partai besar dengan pendukung yang sangat militan.
“PDIP adalah partai besar dengan akar rumput yang sangat militan dalam memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Menurut saya, hal tersebut tidak bisa diabaikan,” lanjutnya.
Putuskan dukung Ganjar-Mahfud
Sebagai pegiat seni, Bagas menyatakan dirinya bakal memilih paslon capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada 14 Februari 2024 mendatang. Kedekatan mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut dengan beragam komunitas kesenian selama ini membuatnya yakin kalau mereka terpilih bisa membawa dunia seni-budaya di Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Pak Ganjar sudah lama dekat dengan dunia seni. Saya beberapa kali bertemu dan berinteraksi. Beliau orangnya terbuka dan mencintai seni. Saya yakin beliau bisa berbuat lebih banyak untuk dunia kesenian di Indonesia, termasuk para pelaku di dalamnya,” kata Bagas.
Selain itu keberadaan Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar memperkuat keyakinannya dalam menjatuhkan pilihan. Menurut dia, masih banyak persoalan hukum di Indonesia yang butuh orang berkomitmen tinggi untuk menyelesaikannya.
“Terutama soal jaminan kebebasan berekpresi. Saya melihat Pak Mahfud adalah sosok yang sangat tepat untuk ini. Kemajuan dunia seni sangat bergantung pada jaminan terhadap kebebasan berekspresi,” tambahnya.
Di sisi lain, Ganjar Pranowo bertemu Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Rabu (27/12/2023). Keduanya kemudian melakukan pertemuan tertutup selama hampir 2 jam di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan.
Ganjar mengaku menemui Raja Keraton Yogyakarta untuk meminta doa restu dan dukungan dalam pilpres 2024. Sementara, Sultan menegaskan Ganjar merupakan capres pertama yang silaturahmi kepadanya.
Ganjar merupakan calon presiden pertama yang sowan kepada Sultan HB X. Banyak kalangan meyakini, bahwa sosok yang diterima Sri Sultan Hamengku Buwono X bakal menjadi capres yang terpilih atau menang dalam pilpres.
Terkait hal itu, menurut Bagas, tersebut ini dengan konsistensi Ganjar dalam merawat toleransi dan kebhinekaan. Serta, Ganjar sebagai sosok yang turut andil dalam mengegolakn UU Keistimewaan DIY.
“Jogja adalah Indonesia mini. Menurut saya pribadi, adalah wajar kalau Ngarso Dalem (Sultan HB X, red) sebagai pemimpin Yogyakarta menerima capres yang memiliki komitmen kuat merawat toleransi dan keberagaman,” tandas menantu mendiang maestro pantomim Indonesia Jemek Supardi ini. (*)
Komentar