Teras Malioboro News—Sempat vakum lantaran wafatnya Drs H Parwoto, MM, posisi sebagai Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) DIY akhirnya kembali terisi secara definitif.
Adalah Dr H Nur Ahmad Ghajali, SAg, MA, salah satu tokoh Muhammadiyah yang terpilih sebagai pejabat baru menggantikan almarhum Drs H Parwoto.
Dr H Nur Ahmad Ghajali ditetapkan sebagai Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta (PW IPHI DIY).
Nur Ahmad Ghajali ditetapkan sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) Sekretaris PW IPHI DIY pada Rapat Pleno yang berlangsung di Kampus Al Azhar Yogyakarta, Sabtu (27/1/2024). Rapat Pleno dipimpin Ketua PW IPHI DIY, Drs HA Hafidh Asrom, MM dan dihadiri sejumlah pengurus harian.
“Alhamdulillah, akhirnya terpilih Pak Nur Ahmad Ghajali dari Muhammadiyah. Ini meneruskan tradisi karena kepengurusan PW IPHI DIY ini kolaborasi antara NU dan Muhammadiyah,” kata Hafidh Asrom.
baca juga: KTA IPHI DIY Berbuah Discount
Hafidh Asrom mengatakan, PW IPHI DIY sangat kehilangan atas meninggalnya, Sekretaris Parwoto, Oktober 2023 lalu.
“Saat bersamaan saya kehilangan dua sahabat yang satu, Cholid Mahmud. Sehingga saya takziah ke rumah Pak Parwoto terus ke Pak Cholid Mahmud dan pukul 14:00 harus terbang ke Jakarta,” kata Hafidh Asrom.
Sebelumnya, untuk memilih pengganti almarhum Parwoto, PW IPHI DIY sudah meminta Pengurus Daerah IPHI Kota Yogyakarta dan empat kabupaten untuk mengusulkan calon.
Selain PAW Sekretaris, Rapat Pleno PW IPHI DIY juga memutuskan Drs H Oentung Sukaryadi menjadi Wakil Ketua I. Oentung menggantikan H Muhammad yang mengundurkan diri. Sedang Wakil Ketua II yang semula dijabat Oentung Sukaryadi diisi Drs H Noor Hamid, MPdI.
baca juga: Keberadaan IPHI Harus Dipertahankan dan Memberikan Manfaat
Sedang Dr H Muhammad Taufik SAg, MA menjadi Wakil Sekretaris I. Kemudian masuk pengurus baru atas nama H Mujiburrahman SAg, MSi di Biro Pemberdayaan Kesehatan & Lingkungan Hidup. Hj Etyk Nurhayati, SPdI, MPd, masuk Biro Pemberdayaan Ekonomi dan Ekonomi Kreatif. (suwarjono)
Komentar