Tren Musik Masa Depan, Genre Indie dan Lokal Berjaya,

Rock Tidak Diminati

Teras Malioboro News — Seiring dengan perubahan selera musik warga dunia, perkembangan musik di Indonesia juga turut berdampak. Selain tumbuhnya banyak penyanyi baru, beberapa tahun terakhir muncul juga genre baru musik di Indonesia.

Sejumlah pengamat musik meyakini, Tren musik Indonesia terus berkembang dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perkembangan teknologi, perubahan sosial budaya, dan kebutuhan pasar musik yang terus berubah.

Menurut data dari Spotify, Musik Pop menjadi genre musik yang paling banyak didengarkan di Indonesia sepanjang 2021. Genre ini diikuti oleh Pop, Dance Pop, Indonesian Indie, dan Post-teen Pop.

Baca Juga : Rayakan 20 Tahun Bermusik, Astrid Luncurkan Single Jadikan Aku Ratu

Genre Indonesian Indie juga masih mencuri perhatian dengan munculnya sejumlah musisi lokal pendatang baru seperti GANGGA dan Oslo Ibrahim.

Dimasa depan, Musik indie atau independen semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan milenial dan generasi Z. Hal ini dipicu oleh semakin mudahnya akses ke perangkat teknologi produksi musik, dan semakin banyaknya platform distribusi musik digital.

Sedangkan, Genre musik lokal seperti dangdut, campursari, dan musik daerah semakin populer di Indonesia.

Hal ini dipicu oleh semakin banyaknya musisi dan penyanyi yang mengembangkan genre musik ini, serta semakin tingginya minat masyarakat terhadap musik lokal.

Baca Juga : Keraton Yogyakarta Kembali Gelar Pentas Musikan Mandalasana

Sementara itu, untuk musik rock, pengamat musik Wendi Putranto dan musisi Andi Rianto memprediksi bahwa genre ini masih perlu waktu yang lebih lama untuk pulih usai terdampak pandemi COVID-19 dibandingkan genre lain.

Mereka mengatakan bahwa musik rock tidak bisa dinikmati dengan penonton duduk dan membutuhkan interaksi yang lebih intens antara band dan penonton.

Namun demikian, sejarah masuknya genre musik rock ke Indonesia sudah cukup lama. Musik ini mulai masuk pada dekade 1950-an saat demam Elvis Presley dari Amerika Serikat.

Musik rock yang dibawakan Elvis sampai merambah ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian disusul The Beatles dan Rolling Stones pada 1960-an dari Inggris.

Baca Juga : “More Than Jazz Art ” Kolaborasi Antara Jazz dan Seni Rupa 

Menurut saya, musik rock Indonesia masih punya harapan berkembang asalkan ada dukungan dari para penggemar dan industri musik.

Meskipun musik rock tidak sepopuler genre lain seperti pop atau dangdut, tetapi masih ada banyak band rock Indonesia yang terus berkarya dan menciptakan lagu-lagu yang bagus dan bermakna.

Beberapa contoh band rock Indonesia yang masih aktif dan memiliki banyak penggemar adalah God Bless, Jamrud, Kotak, Slank, dan lain-lain.

Selain itu, ada juga band rock Indonesia yang mengusung nuansa jadul atau vintage seperti The Sigit, The Brandals, The Changcuters, Sore, dan Efek Rumah Kaca. Band-band ini menunjukkan bahwa musik rock Indonesia memiliki kekayaan dan keragaman yang patut diapresiasi.

Baca Juga : Antusiasme KPop Dance Competition 2023  di Stay Lounge Resto Sangat Tinggi.  

Dalam konteks ini, seorang manusia mungkin akan mengatakan bahwa musik rock Indonesia adalah bagian dari identitas budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan.

Musik rock Indonesia juga bisa menjadi sarana untuk menyampaikan aspirasi dan kritik sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Oleh karena itu, saya berharap bahwa musik rock Indonesia akan terus hidup dan berkembang di masa depan. (*)

Komentar