Teras Malioboro News – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta menggelar Sidang Senat Terbuka pada puncak perayaan Dies Natalis ke-66, Senin (16/12/2024). Acara yang berlangsung di Auditorium Kampus Condong Catur ini mengangkat tema Menuju Indonesia Emas dan Smart City dengan Semangat Bela Negara.
Acara Dies Natalis UPN Yogyakarta ini dihadiri oleh civitas akademika, alumni, Mantan Menteri ESDM Ir.Purnomo Yusgiantoro dan mitra strategis. Hal ini menandai komitmen UPN untuk terus berkembang sebagai institusi pendidikan yang adaptif dan inovatif.
Rektor UPN Yogyakarta, Prof. Irhas Effendi, dalam pidatonya menegaskan pentingnya semangat Bela Negara dalam menghadapi tantangan era digitalisasi dan pembangunan masyarakat cerdas. “Tri Dharma Perguruan Tinggi harus selalu dilandasi semangat Bela Negara guna menyongsong Indonesia Emas yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” ujar Prof. Irhas.
Ia menjelaskan, perubahan kelembagaan UPN dari kampus kementerian menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membawa tantangan tersendiri. Namun, perubahan ini juga menjadi peluang bagi UPN untuk terus berkontribusi pada pembangunan nasional.
Baca Juga : Ndarboy Genk Meriahkan Peringatan Dies Natalis UPN Yogyakarta
UPN Yogyakarta tetap memprioritaskan kompetensi di sektor energi, baik fosil maupun terbarukan, guna mewujudkan ketahanan energi nasional. “UPN akan terus fokus pada bidang energi sembari mengembangkan konsep kampus yang smart dengan dukungan teknologi,” kata Prof. Irhas.
Dalam mendukung pengembangan tersebut, UPN tengah merintis pendirian Kampus Kebumian di Gunungkidul, berkat hibah lahan dari Kraton Yogyakarta. Fasilitas ini akan mencakup lapangan Geo Science yang diharapkan menjadi pusat riset unggulan. Pendanaannya akan melibatkan kerja sama dengan mitra strategis.
Prof. Irhas juga menyampaikan bahwa minat calon mahasiswa terhadap UPN Yogyakarta terus meningkat. Program Studi Teknik Pertambangan, misalnya, memiliki tingkat keketatan 1:8. Namun, tantangan tetap ada, seperti penurunan peringkat rata-rata nilai masuk nasional dari posisi sembilan ke posisi 12.
“Kami terus memperkuat kualitas pendidikan melalui peningkatan input mahasiswa, sehingga UPN mampu bersaing dan tetap menjadi pilihan utama,” tambahnya.
Dukung Rencana Jangka Panjang Indonesia
Mengacu pada Rencana Jangka Panjang Indonesia tahun 2024, Prof. Irhas menekankan bahwa UPN siap mendukung delapan sasaran utama pembangunan nasional. Salah satunya melalui penguatan kompetensi perguruan tinggi yang relevan dengan era digitalisasi dan masyarakat cerdas.
Melalui tema besar yang diusung dalam Dies Natalis ini, UPN Yogyakarta berharap dapat berkontribusi aktif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Semangat Bela Negara akan terus menjadi nilai dasar kami dalam mencetak generasi unggul yang berkontribusi bagi bangsa,” tutup Prof. Irhas. (*/)