Wudhu Lahir dan Batin

Ustadz Sujarwo

Headline1, Oase201 Dilihat

Teras Malioboro News – Sholat yang baik, bermula dari wudhu yang sama baiknya. Kesempurnaan sholat, berawal dari wudhu yang sama sempurnanya. Rasul menggariskan bahwa kunci surga adalah sholat. Sementara kunci sholat adalah wudhu.

Dalam beberapa tulisan Payung Peneduh terdahulu, telah kami hamparkan bahwa terdapat kesamaan pola antara iman dan sholat. Ada lapisan dalam yang berada di hati atau batin. Ada lapisan luar yang tampak dalam perkataan dan perbuatan : lahir dan zohir.

Pola tersebut, berlaku juga dalam berwudhu. Ada lapisan luar menyangkut wilayah lahir dalam bentuk berbagai perbuatan yang kita lakukan untuk membersihkan sebagian anggota tubuh kita. Ada lapisan dalam terkait hati dan batin. Hati yang dalam waktu bersamaan ikut juga berwudhu. Dalam bentuk komitmen dan janji kepada Allah untuk membersihkan diri dari dosa, sifat tercela, dan penyakit hati.

Rasul bersabda : “Saat seseorang berwudhu dan membaguskan atau menyempurnakan wudhunya. Kemudian mengerjakan sholat dua rakaat. Sedangkan selama berwudhu dan sholat, ia tidak menyibukkan diri dengan urusan dunia, niscaya keluarlah dia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh Ibunya”.

Kata membaguskan atau menyempurnakan wudhunya, tidak hanya soal syarat, rukun, dan sunah-sunah wudhu. Tapi juga termasuk membaguskan apa yang ada di dalam batin atau hati. Rasul menegaskan : “Barang siapa mengingat Allah ketika berwudhu, niscaya Allah akan sucikan seluruh tubuhnya. Barang siapa berwudhu tidak mengingat Allah, niscaya yang Allah sucikan hanya bagian tubuhnya yang terkena air saja.”

Pada kesempatan lain, Rasul menambahkan : “Bila seorang mukmin berwudhu, ketika membasuh muka, maka keluarlah dari wajahnya dosa-dosa yang pernah matanya lakukan, sampai tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya, maka keluarlah setiap dosa yang pernah kedua tangannya lakukan, sampai tetes air yang terakhir. Sewaktu membasuh kaki, maka keluarlah setiap dosa yang pernah kakinya jalani, bersama tetes air terakhir, sampai ia bersih dari semua dosa.” [HR.Muslim]

Akhirnya, pada penghujung tulisan Payung Peneduh ini, ijinkan saya menghidangkan dialog antara Isham dengan seorang ahli ibadah : Hatim Al Asham.

Isham bertanya : “Bagaimanakah anda sholat?” Hatim menjawab dengan wajah teduh : “Apabila masuk waktu sholat, saya berwudhu lahir dan batin”. Mendengar jawaban tersebut, dengan penasaran Isham kembali bertanya : “Bagaimana wudhu batin tersebut?”

Sembari tersenyum kecil, Hatim menerangkan : “Wudhu lahir membasuh sebagian anggota badan dengan air. Sementara wudhu batin atau hati, membersihkan hati atau batin dengan 7 perkara : tobat, menyesali dosa, membersihkan diri dari rakus terhadap dunia, tidak mencari dan mengharapkan pujian manusia, meninggalkan sifat berlebih-lebihan, menjauhi khianat dan menipu, serta meninggalkan dengki”.***

Komentar