Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta dan Shind Sosialisasi Sistem Digital Pengelolaan Administrasi Transaksi

Teras Malioboro News – Koperasi Jasa Bank Sampah Induk (BSI) Kota Yogyakarta bekerja sama dengan lembaga pegiat lingkungan Shind Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi sistem digital dalam pengelolaan administrasi transaksi bank sampah.

Kegiatan yang diadakan di Joglo Resto Bale Timoho, Rabu (18/9/2024), didukung oleh Danone dan Sari Husaha diikuti 120 bank sampah mitra Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta.

Menurut Pimpinan Shind Yogyakarta, Maulana, sosialisasi sistem digital transaksi bank sampah adalah upaya untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan teknologi digital dalam pengelolaan sampah berbasis bank sampah. Sistem ini memanfaatkan aplikasi atau platform digital untuk mempermudah pencatatan, penukaran sampah dengan poin, dan transaksi lainnya.

Menurut Maulana, beberapa manfaat dari sistem digital meliputi efisiensi pencatatan yaitu setiap transaksi sampah yang dikumpulkan dapat tercatat secara otomatis, sehingga meminimalisir kesalahan manual. Selain itu terdapat transparansi di mana masyarakat bisa memantau secara langsung jumlah sampah yang disetorkan dan saldo poin yang didapat melalui aplikasi.

Para pengelola bank sampah unit mitra Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta foto bersama usai sosialisasi sistem digital transaksi.

“Kemudahan Transaksi. Dengan sistem digital, penukaran poin dengan barang atau uang bisa dilakukan lebih cepat dan praktis,” ujar Maulana.

Manfaat lainnya dari sistem digital yaitu dapat meningkatan partisipasi. Dengan teknologi yang mudah diakses, diharapkan lebih banyak orang tertarik untuk bergabung dan berkontribusi dalam pengelolaan sampah.

Menurutnya, sosialisasi bertujuan untuk membantu para anggota bank sampah memahami cara menggunakan sistem digital yang terintegrasi dengan platform Shind. Melalui sistem ini, anggota bank sampah dapat mencatat transaksi penyerahan sampah secara lebih efisien, transparan, dan akurat. Selain itu, sistem ini memungkinkan anggota untuk memantau poin yang dikumpulkan, serta menukarkannya dengan uang atau barang dengan lebih mudah.

Baca juga : Jangan Bilang Bertawakal

Sementara itu Manajer Koperasi Jasa Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta, Christina Endang Iin mengatakan, dengan adanya kolaborasi antara Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta dan Shind diharapkan pengelolaan sistem administrasi para bank sampah mitra bisa semakin modern dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam program bank sampah.

Menurut Christina, Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta yang berdiri 10 Oktober 2023 terbilang masih baru dan hingga kini pengelolaan administrasi masih manual. Namun demikian aktivitas transaksi dan pengangkutan berjalan lancar.

Keunggulan BSI

BSI Kota Yogyakarta sebenarnya memiliki keunggulan dibanding pelapak atau pengepul. BSI memberikan layanan pengambilan dan penyaluran sampah anorganik kering terpilah dari anggota bank sampah unit (BSU) atau mitra baik skala besar ataupun kecil sesuai jenis barang yang disepakati.

Kemudian menyediakan layanan edukasi dan pelatihan serta pendampingan pengelolaan sampah kepada anggota bank sampah unit. Memerogramkan reward atau apresiasi kepada anggota seperti pameran produk anggota, lomba, dan fasilitasi lainnya. Selain itu memerogramkan system point plus bagi anggota BSU aktif (pengumpulan point dari hasil transaksi bisa ditukar dengan barang).

Temuan

Dalam catatan BSI Kota Yogyakarta terdapat temuan kasus dan permasalahan seperti masih banyak ditemukan penimbangan PET/botol plastik yang dikirim di BSI beserta air di dalam botol. Banyak ditemukan penimbangan dos dikirim ke BSI tapi diselipkan/terselip duplek di dalamnya.

Selain itu pengiriman jenis residu resik tidak dipilah (kresek, plastik bening, plastik sablon, plastik kemasan beralumunium foil, mika). Dijumpai pengiriman sampah kotor/berbau (ada campuran organik sisa makanan), penimbangan tidak sesuai barangnya, dan banyak yang telat setor nota ke petugas/bendahara. (Chaidir)

 

 

Komentar