Kematian, Pemutus Kesempatan

Oleh : Ustadz Sujarwo

Headline1, Oase4623 Dilihat

Teras Malioboro News – “(Allah) yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”( QS. 67 : 2)

Tetaplah terjaga. Sebab ada saat, kita berada diujung kehidupan. Kemudian, terbujur kaku dalam dekap kematian. Tidak ada lagi kesempatan bangkit, meski untuk satu atau dua detik. Koma sudah menjadi titik.

“Dan kalau Allah menghukum manusia dengan kezalimannya, niscaya tidak ada yang akan ditinggalkan-Nya di bumi dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang telah ditentukan. Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” [QS. 16 : 61]

“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah…” [QS. 62 : 8]

Eratlah menjaga iman dan ketaatan. Sebab ada waktu, semua itu jauh dari jangkauan. Bahkan, emas seberat dunia, tidak lagi bisa jadi tebusan.

Teruslah berbuat baik dan berkarya. Sebab ada masa, kita tidak lagi bisa melakukan apa-apa. Menjadi orang yang baik dan benar, hanya tinggal angan dan pepesan kosong belaka.

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu ; lalu dengan penuh penyesalan ia berkata, “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah [melakukan tindakan benar] dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” [QS. 63 : 10]

“…Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan aku ke dunia, agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan…” [QS. 23 : 99 – 100]

Segeralah bertobat, sebelum terpisah oleh kematian. Datang tiba-tiba tanpa diundang. Pemutus dari uluran pertolongan Dzat yang Maha Rahman. Jangan pernah putus harapan, andaipun dosa kita sebanyak buih di lautan, pasti Allah memaafkan. Kasih sayang-Nya, lebih besar dari kemarahan-Nya.  Pengampunan dan pemaafan-Nya,  mendahului azab dan hukuman-Nya.

“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar (39) : 53)

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong.”(QS. Az-Zumar (39) : 54)

“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur’an) dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadarinya.” (QS. Az-Zumar (39) : 55)

Muda punya sahabat bernama tua. Sehat punya karib bernama sakit. Kaya punya sohib bernama miskin. Kesempatan punya sisian bernama kesempitan. Kehidupan punya pasangan bernama kematian.

Oleh karena itu, kuatkan iman. Jangan sampai berkurang. Apalagi hilang. Segeralah memohon ampunan dan menebar kebaikan. Sekarang. Jangan tunggu esok petang. Apalagi lusa depan.***