Ekonomi Kreatif Indonesia Tumbuh Pesat, Sekarang Nomor 3 di Dunia

Teras Malioboro News  – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan pandangan optimis tentang tren dan perkiraan ekonomi global yang semakin cerah. Dalam sambutannya pada pembukaan  International Creative Industry Conference (ICIC)   Fest 2024 di Gedung Inovasi Kreativitas (GIK) Kampus UGM Bulaksumur, Kamis (26/9/2024), Sandiaga menekankan bahwa ekonomi kreatif tidak hanya stabil, tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan hingga tahun 2026.

“Pasca COVID-19, ekonomi kreatif telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Pada tahun 2022, kita telah menjadi tuan rumah Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif di Bali. Dan minggu depan, kita akan menuju Tashkent, Uzbekistan, untuk merayakan Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif di sana,” ujar Sandiaga.

Sandiaga menyebutkan bahwa industri budaya dan kreatif telah menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 2,3 triliun dolar AS secara global, atau sekitar 3% dari PDB dunia, dan mempekerjakan lebih dari 50 juta orang. Bahkan, diperkirakan pada tahun 2030, ekonomi kreatif dapat berkontribusi hingga 40% dari PDB dunia.

“Indonesia dengan populasi lebih dari 280 juta, berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan potensi ini,” kata Sandiaga. Ia juga menyampaikan bahwa pada paruh pertama tahun 2024, Indonesia berhasil menggeser ekonomi kreatif menjadi ekonomi digital, melampaui target pertumbuhan sebesar 50%, dengan pencapaian 55,6% atau sekitar 750 triliun rupiah dari target 1.347 triliun rupiah.

Baca juga ; Kemenparekraf Usulkan Jogja Jadi Kota Kreatif ke UNESCO

Dalam prospek ke depan, ekonomi kreatif dan industri kreatif diprediksi mengalami pertumbuhan positif hingga 28%, terutama dalam sektor film, animasi, dan video. Tahun ini, untuk pertama kalinya, 60% film yang diputar di bioskop Indonesia adalah film nasional, menandakan bahwa film Indonesia semakin menarik perhatian penonton.

“Tahun 2024 dan 2025 akan menjadi tahun inovasi dan pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Kita saat ini menduduki posisi ketiga di dunia, dengan kontribusi 8% terhadap PDB nasional, dibandingkan kontribusi dunia yang hanya 3% terhadap PDB,” ungkap Sandiaga.

Ia juga menyoroti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam berbagai sektor ekonomi kreatif. Jika Korea Selatan dikenal dengan drama dan musik K-pop, Indonesia unggul dalam genre “Drahor” atau “drama horor.” Dalam dunia musik, Indonesia memiliki “D-Kop” atau Dangdut Koplo, yang menjadi kekuatan unik negara ini.

“IC Fest 2024 akan menjadi masa depan industri kreatif. Kita berada di GIK, pusat inovasi dan kreativitas. Masa depan industri kreatif ada di tangan generasi muda, dan kita ingin berkolaborasi untuk membawa ekonomi kreatif Indonesia ke kancah global,” kata Sandiaga.

Baca juga ; Dorong  Pariwisata Hijau Berkelanjutan, ADWI 2024 Diluncurkan 

Ia berharap diskusi dan pertukaran ide selama IC Fest 2024 dapat menghasilkan inovasi dan kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. “Sangat penting bagi pemerintah untuk menjalankan kebijakan yang tepat demi membentuk masa depan ekonomi kreatif secara global,” tutup Sandiaga.

Komentar