FPTI Lakukan Rebolting 4 Jalur Panjat di Tebing Siung

Teras Malioboro News — Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) menemukan sejumlah bolt dan hanger  terhadap 4 jalur  Panjat Tebing yang ada di Tebing Siung Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Oleh karena itu, guna memperlancar  kegiatan panjat tebing sejumlah bolt dan hanger tersebut diganti.

Koordinator Tim Pendataan Jalur Panjat Jawa-Madura Dody Liswardi. menyebutkan , terdapat  3  jalur  yang di-rebolting  berada di Blok D, dan 1 jalur lagi berada di Blok F. Rebolting dilakukan setelah bidang Tebing Alam PP FPTI menemukan  adanya korosi pada sejumlah bolt dan hanger pada keempat jalur tersebut.

Sampai saat ini Tebing Siung masih menjadi pilihan utama bagi para penggemar olah raga Panjat Tebing, karena  lokasi ini memiliki pemandangan laut yang indah.  Oleh karena itu Tebing Siung memerlukan perawatan jalur yang ekstra dibanding tebing-tebing lain di Indonesia.  Apalagi, tebing ini letaknya yang berdampingan dengan pantai membuat uap air garam yang terbawa angin mempercepat laju korosi.

“Kami menemukan banyak bolt dan hanger yang sudah korosi. Karena kebetulan kami sedang melakukan pendataan jalur, maka bolt dan hanger yang rusan ini kami ganti sekalian biar aman,” ungkap Dody  dlaam rilis media yang diterima redaksi Minggu (14/7/2024).

Baca Juga : Sering Dianggap Melelahkan, Olahraga Ternyata Justru Meningkatkan Energi

Dijelaskan Dody, rebolting berlangsung  selama dua hari yaitu Jumat-Sabtu (12-13/7).  Pihaknya  dan 9 orang pemanjat yang menjadi anggotanya melakukan pendataan, mereka mencatat ada 49 jalur panjat di tebing Siung. Tersebar di 11 blok (blok A-K), jalur-jalur panjat di tebing Siung berada di grade 5.9-5.12 di mana semuanya merupakan jalur ‘single pitch sport’.

Jumlah ini belum termasuk jalur panjat tradisional atau lebih populer disebut jalur ‘trad’. Dengan tebing yang luas, jalur ‘trad’ di tebing Siung bisa mencapai ratusan.

Selain melakukan ‘rebolting’ dan pendataan di tebing Siung, Bidang Tebing Alam PP FPTI juga melakukan pendataan jalur panjat di tebing Gunung Api Purba Nglanggeran, Kapanewon Pathuk, Kabupaten Gunungkidul. Ditempat ini,  tim mencatat 35 jalur panjat ‘single pitch sport’ dan dua jalur panjat ‘multi pitch sport’. Semua jalur masuk dalam kategori ‘grade’ 5.8-5.11.

Ditegaskan Dody, Pendataan jalur panjat tidak hanya dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dua hari sebelumnya, tim juga melakukan pendataan di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

” Di Kebumen, pendataan jalur panjat dilakukan di tebing Putih kawasan Goa Petruk. Sebanyak 10 jalur panjat ‘single pitch sport’ dengan ‘grade’ 5.9-5.11 berhasil dicatat. Ada pun di Purworejo, pendataan dilakukan di tebing Condong yang berada di kawasan Curug Siklothok. Tim menemukan tiga jalur panjat ‘single pitch sport’ dan dua jalur ‘multi pitch sport’ dengan ‘grade’ 5.9-5.10.” ujar Dody

Sementara itu,  Ketua Bidang Tebing Alam PP FPTI Robertus Robert yang ditemui di Yogyakarta menyebut, pendataan jalur panjat di Jawa Tengah dan DIY ini merupakan langkah awal pendataan jalur panjat di seluruh Indonesia. Usai melakukan pendataan di Siung (DIY), tim kemudian bergerak ke tebing-tebing di provinsi Jawa Timur.

“Kami memulai dari pulau Jawa dulu yang mudah aksesnya. Setelah itu baru kemudian kita akan ke Sumatra, Sulawesi dan pulau-pulau lain,” terang Robert.

Baca Juga : Berkat UNY, Kazakhstan Sukses Menjadi “Kiblat” Pencak Silat di Asia Tengah dan Eurasia

FPTI berencana menuangkan hasil pendataan ini ke dalam buku lengkap dengan foto. Bagi pemanjat, buku ini akan bermanfaat sebagai ‘guide book’, sedang bagi khalayak umum, tentu bisa menjadi pengetahuan yang diperlukan.

“Publik sudah selayaknya tahu kalau Indonesia punya banyak tebing yang bisa dan aman dipanjat,” imbuh Robert. (*/Sulist Ds )

Komentar