Jelang Dhaup Ageng,  Istana Paku Alaman Gelar Tradisi Bucalan

Teras Malioboro News –Istana  Paku Alaman akan kembali menggelar hajatan Dhaup Ageng  berupa  pernikahan   putra bungsu KGPAA Paku Alam X  yaitu BPH Kunto Kusumo SP M.Eng  dengan dr. Laily Annisa Kusumastuti .  Resepsi akan digelar dua kali yaitu pada Rabu (10/1/2024) dan Kamis (11/1/2024).

Prosesi pernikahan akan digelar sesuai dengan adat dan tradisi yang berlaku di istana Paku Alaman dengan mengundang ribuan tamu  yang  terdiri dari para seniman, akademisi, pejabat  dan tokoh masyarakat.

Namun, menjelang gelaran Dhaup Ageng atau pernikahan agung, sejumlah upacara adat  sudah terlebih dulu dilaksanakan diantaranya adalah Tradisi Bucalan   yang diselenggarakan di kawasan istana Paku Alamanan.

Humas Dhaup Ageng  Ditya Nanaryo Aji menjelaskan,  makna dan inti dari proresi bucalan adalah sebagai upaya ‘mbucal’ atau menyingkirkan semua rintangan dan gangguan secara metafisik maupun nyata dari seseorang yang mempunyai rencana tidak baik.

Baca juga : Unik, Sepasang Pengantin  Dikirab Naik Gerobag Hias

“ Prosesi ini merupakan bentuk permintaan ijin kepada semua makhluk yang ada serta tetap memohon perlindungan kepada Allah SWT, agar seluruh rangkaian acara Dhaup Ageng ini diridhoi dan selamat tanpa halangan suatu apapun.” ujar Ditya dalam rilis media yang diterima redaksi  Kamis (4/1/2024).

Selanjutnya  Ditya menambahkan,  upacara adat bucalan merupakan awal dari seluruh rangkaian acara. Ritual ini dilaksanakan pada pukul. 12.00 WIB Rabu Wage, 20 Jumadilakir Jimawal 1957 bertepatan dengan Rabu ( 3/1/2024) .

Baca Juga :Didukung Danais, Dinas Kebudayaan DIY Gelar Pasar Kreatif Laris Manis

Sebelum ditempatkan di sejumlah titik di Pura Pakualaman, sajian bucalan didoakan terlebih dahulu oleh M.W. Pujolaksito abdi dalem reh Suranggama.

Tradisi ini tidak hanya memiliki makna simbolis filosofis, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga dan nilai-nilai kearifan lokal.  Selain itu,  tradisi Bucalan dapat memperkaya dan memberikan kedalaman spiritual dalam peristiwa kehidupan yang penuh makna. (*/Sulist Ds )