Jogja Historical Orchestra, Kolaborasi  Harmonis Konser Musik dan Teater

Teras Malioboro News — Jogja Historical Orchestra bertajuk Potret Juang Janur Kuning pada Jumat (5/7/2024) malam di Amphitheater Taman Budaya Embung Giwangan Yogyakarta berlangsung mengesankan.  Pagelaran yang menyajikan kolaborasi musik orkestra dan gamelan serta  aksi teatrikal  tersebut menyajikan konsep baru dalam pagelaran konser musik.

.Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti S.Sos, MM mengatakan, JHO 2024 ini diselenggarakan dalam rangka mengenang peristiwa bersejarah Jogja Kembali .  Oleh karena itu, JHO dikemas  layaknya opera musik  yang menampilkan peristiwa bersejarah Jogja Kembali dengan pendekatan yang kontekstual seiring pembaruan zaman agar dapat dinikmati serta diterima oleh semua kalangan.

“JHO kali ini merupakan yang ke empat kalinya.  Selain sebagai sarana hiburan, pertunjukan ini sekaligus sebagai media belajar sejarah, yang syarat akan nilai-nilai dan narasi perjuangan dengan mengajak para seniman muda serta anak-anak di Kota Yogya bersama Langen Carita dan Swara Chamber Orchestra,”  ujar Yetti dalam sambutannya.

Baca Juga : IFI Yogyakarta Gelar Konser Musik Berkelas. Ini Jadwalnya

Selanjutnya Yetti mengungkapkan, dibanding Konser Musik lainnya, salah satu hal yang spesial pada Jogja Historical Orchestra kali ini adalah kolaborasi apik dari para seniman usia anak-anak hingga usia dewasa, dalam mempresentasikan dan menyampaikan pesan dari nilai sejarah serta budaya berdasarkan peristiwa Jogja Kembali.

“Untuk pemain dan pengrawit banyak yang masih usia anak-anak, antara SD hingga SMP. Kemudian dikolaborasikan dengan seniman usia dewasa yang ternyata menjadi sangat menarik. Dengan harapan pertunjukan ini menjadi ruang ataupun media yang sifatnya edukatif dan menghibur,” terangnya.

Sementara itu,  Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto menyatakan Jogja Historical Orchestra menjadi satu kegiatan untuk menumbuhkan dan memupuk rasa nasionalisme masyarakat, khususnya anak-anak muda agar tidak lupa akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan persatuan Indonesia.

Baca Juga : Tren Musik Masa Depan, Genre Indie dan Lokal Berjaya,

“Melalui momentum acara ini kita mengenang kembali sejarah Yogyakarta, saat menjadi pusat pemerintahan negara Republik Indonesia pada tahun 1949. Dengan harapan kita dapat merasakan semangat dan atmosfer perjuangan pada saat itu, khususnya anak muda yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan,” ujarnya.

Sugeng juga mengapresiasi keterlibatan dan kolaborasi anak-anak dalam Jogja Historical Orchestra, yang juga menjadi satu cerminan akan istimewanya Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan budaya. Di mana aktivitas, kreativitas dan ketangkasan sudah dipupuk sejak anak-anak dengan terus melestarikan budaya adiluhung yang dimiliki. (*/Sulist Ds )

 

Komentar