Pemda DIY Dorong Jajaran  OPD Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri.

Teras Malioboro  News —  Sebagai upaya meningkatkan   Penggunaan Produk Dalam Negeri serta meningkatkan optimalisasi belanja produk dalam negeri  bagi jajaran OPD serta BUMD  dilingkup  Pemda DIY,  Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY menggelar  kegiatan Bussiness Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Kegiatan yang berlangsung  selama 2 hari  di Transmart Mall  Yogyakarta  pada  Rabu dan Kamis ( 22-23/11/2023) tersebut  menampilkan kegiatan Pameran  UMKM, Talskhow Bisnis dan Pemberian Penghargaan Kepada Para Pemenang Lomba Logo Gerakan Bangga Buatan Jogja.

Talshow Bisnis , salah satu kegiatan dalam Bussines Matching P3DN di Transmart Mall pada Rabu-Kamis (22-23/11/2023)

Baca Juga : Expo Co Branding 2023, Strategi  Mengangkat Citra Produk Lokal Ke Tingkat Global

Kepala Dinas  Perindustrian dan Perdagangan DIY Ir.Syam Arjayanti menyampaikan,   kegiatan  Bussiness Matching ini dilakukan  guna mempertemukan perusahaan yang memproduksi barang/jasa  di dalam negeri dengan OPD  atau calon konsumen yang akan membelanjakan anggarannya  untuk produk dalam negeri .

Dengan adanya pertemuan ini diharapkan nantinya  dapat memperluas wawasan para pengelola OPD dalam membelanjakan anggarannya serta mendorong peningkatan pendapatan bagi para pelaku UMKM.

“ Selama ini pengelola OPD  terkadang muncul permasalahan dikalangan pengelola OPD pada saat akan membelanjakan kebutuhannya. Salah satunya ,  kurangnya  referensi pembanding terhadap produk-produk yang  menjadi kebutuhan mereka. Karena itu dengan adanya pameran ini diharapkan terjadi interaksi antara OPD dan  UMKM pelaku usaha. “ ujar Syam  kepada  wartawan  di Transmart Mall usai acara pembukaan.

Selanjutnya Syam menyampaikan, kegiatan   Bussines Matching kali ini  merupakan yang pertama kalinya  sehingga belum semua produk UMKM di DIY dapat ditampilkan. Meski demikian,  pihaknya mengaku 20 UMKM yang menjadi peserta pameran produk ini merupakan UMKM unggulan di DIY yang cukup mewakili dari berbagai jenis usaha jasa, teknologi, komputer maupun kebutuhan lainnya.

Target dari kegiatan ini, lanjut Syam, adalah mendorong OPD untuk membeli produk dalam negeri serta menekan penggunaan barang import.  Meskipun selama ini secara nasional Pemda DIY sudah berada pada peringkat 3 dalam hal pembelanjaan produk dalam negeri.

“ Sampai  akhir tahun ini masih ada beberapa OPD yang belum membelanjakan  anggarannya, sehingga terhadap waktu yang masih tersisa sebelum adanya anggaran perubahan, maka dengan adanya kegiatan Bussines Matching ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap sejumlah OPD yang selama ini masih menjumpau kesulitan. “ ujar Syam.

Sekda DIY Benny Suharsono menyerahkan hadiah kepada Para Pemenang Lomba Logo Gerakan Bangga Buatan Jogja

Baca Juga : Pemkot Yogya Buka Layanan Konsultasi HKI di PDIN

Sementara itu, Sekda DIY Drs Benny Suharsono  MSi  mengungkapkan, saat ini Pemda DIY sedang menggencarkan  Program Bangga Buatan Jogja . Salah satu  upaya yang dapat mendorong  akselerasi   produk dalam negeri dalah  belanja  daerah.

Dalam catatan Benny, angka belanja  daerah DIY sudah menyentuh angka Rp.6,1 Trilyun, sehingga Gerakan Bangga Buatan Jogja . Oleh karena itu, kegiatan Bussines Matching diharapkan dapat berkorelasi terhadap  Program Peningkatan Produk Dalam Negeri.

“ Manfaatkan terus produk dalam negeri,  karena dengan menggunakan produk dalam negeri maka kita berperan  serta dalam mengungkit ekonomi bangsa sendiri. “ ujar Benny.

Pada sisi lain,  Kepala P3DN Kementerian Perindustrian  Nila Kumalasari dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh  Kepala Pusat Sertifikasi Kementerian Perindustrian Rendra SS  menyampaikan,  berdasarkan kajian Indef, September 2022, dalam setiap 1 (satu) rupiah belanja produk dalam negeri, bisa menyumbang perekonomian nasional sebesar 2,2 rupiah.

Salah satu gerai  UMKM dari peserta pameran Bussines Matching di Transmart Mall pada Rabu-Kamis (22-23/11/2023).

Baca Juga : Bantul Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif

Bahkan,  dengan simulasi menggunakan model CGE, ditemukan bahwa dari Rp72,6 Triliun belanja produk dalam negeri pada tahun 2021, telah memberikan dampak sebesar 0,94% terhadap PDB Nasional, atau setara Rp159,52 Triliun. Jadi, pada setiap rupiah yang dibelanjakan untuk membeli produk dalam negeri, maka negara akan menerima lebih dari dua kali lipatnya.

“ Besarnya dampak yang muncul dari penggunaan produk dalam negeri tersebut tentu tidak bisa dianggap main-main. Oleh karenanya, Kemerintrian Perindustrian meluncurkan  3 terobosan guna mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikat TKDN.”  ungkap Nirmala.  (*/Sulist Ds )