Pemkot Yogyakarta Pantau 400 Lokasi Penyembelihan Hewan Qurban 

Headline1, Jogja Raya192 Dilihat

Teras Malioboro News — Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan tengah mempersiapkan pemantauan penyembelihan hewan kurban di lebih dari 400 titik lokasi pada momen Iduladha mendatang. Lokasi pemantauan melingkupi lokasi penyembelian hewan di wilayah, masjid, sekolah hingga pondok pesantren.

Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Muhammad Imam Nur Wahid menjelaskan, berdasarkan pemantauan tahun lalu  , pada sejumlah hewan kurban ditemukan cacing hati, pneumonia pada paru-paru, ataupun beberapa pathogen yang menyebabkan bintik dan bengkak, ini yang kemudian harus diafkirkan atau dipisahkan karena tidak layak konsumsi,

“ temuan tersebut tergolong tidak berbahaya dan tidak menular ke manusia selama bagian tersebut langsung dipisahkan. Sementara dagingnya tetap layak dikonsumsi selama penanganannya sudah sesuai dengan prosedur.”  ” jelas Imam pada Senin (27/5/2024).

Baca Juga : Telkomsel Salurkan Bantuan 720 Hewan Kurban di 600 Lokasi

Lebih lanjut dikatakannya,  saat ini  Pemkot Yogyakarta  mulai melakukan sosialisasi dan juga workshop di tujuh kemantren, terkait Pelaksanaan Teknis Penyembelihan Hewan Kurban. Sementara wilayah lainnya akan dapat giliran, begitu juga natinya berkoordinasi dengan Kemenag Kota Yogya, Baznas, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Pimpinan Daerah Muhammadiyah untuk mendata wilayah dan masjid mana saja yang akan menjadi lokasi penyembelihan hewan kurban.

Kemudian, Imam memastikan, perwakilan dari panitia di wilayah dan juga takmir masjid akan dibekali pengetahuan dan pelatihan tata cara penyembelihan hewan kurban.

Termasuk berkaitan dengan aspek higienitas, sanitasi, lingkungan, peralatan, lokasi penyembelihan hingga pengelolaan atau penanganan daging kurban, sebelum Iduladha. Sebagai upaya perlindungan konsumen agar daging yang dibagikan ke masyarakat layak konsumsi, aman, sehat, utuh dan halal.

Baca Juga : Makna Idul Adha

Disamping itu, ada juga tim gabungan yang nantinya akan melakukan apel siaga berupa pemeriksaan antemortem, yang dilakukan dengan cara evaluasi visual dan fisik hewan, seperti melihat tanda-tanda penyakit, memeriksa kondisi kulit, mata, hidung, dan sistem pernapasan.

” Tujuan utamanya memastikan hewan kurban bebas dari penyakit menular yang dapat membahayakan kesehatan manusia saat mengonsumsi dagingnya, serta memberikan rasa aman pada masyarakat,” terangnya. (*/)