Saatnya Dana Keistimewaan Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Headline1, Pendidikan316 Dilihat

TERAS MALIOBORO NEWS – Masalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi perhatian serius dalam diskusi Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc dengan anggota DPD/MPR RI Drs HA Hafidh Asrom MM.

Baik Prof Edy maupun senator Hafidh Asrom mengakui bahwa pendidikan merupakan kunci untuk membentuk dan meningkatkan kualitas SDM. Namun, masalah yang dihadapi generasi muda warga DIY saat ini hanya seperti “penonton” di rumahnya sendiri. Sementara lembaga-lembaga pendidikan tinggi justru lebih banyak mahasiswanya berasal dari luar Yogyakarta.

“Ini suatu ironi dimana Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan tapi mahasiswa lebih banyak dari luar, sedangkan warga Yogyakarta hanya sebagai penonton di rumahnya sendiri,” ujar Hafidh Asrom saat berdiskusi dengan Prof Edy, Selasa 6 Januari 2024.

Plaza Ambarrukmo Luncurkan Program  Kelingking Fun 2024

Menurut Hafidh, harus dicarikan solusi menghadapi banyaknya pemuda Yogyakarta yang tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Oleh karenanya ia selaku anggota DPD RI mengajak para pimpinan perguruan tinggi untuk membantu dan ikut berpartisipasi memberikan kesempatan bagi pemuda warga Yogyakarta untuk mengenyam pendidikan tinggi atau kuliah.

Kemungkinan yang menjadi penyebab banyak pemuda Yogyakarta tak bisa kuliah, menurut Hafidh, lantaran mereka tergolong dari keluarga kurang mampu.

Hafidh mengatakan, salah satu solusi agar pemuda Yogyakarta bisa melanjutkan kuliah yaitu dengan pemberian beasiswa yang menggunakan dana keistimewaan.

Dituding Istana Aksi Kampus Pesanan Partisan, Ini Jawaban Guru Besar UGM

“Diperlukan regulasi agar dana keistimewaan bisa digunakan untuk beasiswa khusus pemuda Yogyakarta. Ini sangat terkait dengan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, Kota Budaya, dan Kota Pariwisata,” ujar Hafidh yang juga anggota Komite III DPD RI.

Untuk itu, lanjut Hafidh, perlu adanya forum diskusi para pimpinan atau rektor perguruan tinggi di Yogyakarta untuk mencari solusi terhadap masalah pendidikan pemuda Yogyakarta.

Sementara itu Prof Edy Suandi Hamid mengatakan, pendidikan tinggi merupakan kunci untuk masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, akses pendidikan tinggi haruslah dijamin bagi semua anak di DIY, tanpa terkecuali. Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, maka permasalahan ini dapat diatasi.

Gerakan Civitas Akademika  Kritik Jokowi , Fenomena  Badai Dalam Toples.

Prof Edy sepakat perlu para pimpinan perguruan tinggi duduk bersama merumuskan langkah-nyata mengatasi pendidikan bagi anak-anak muda DIY.

“Perlu ada keterlibatan elemen-elemen yang terkait di DIY agar lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di DIY tidak menjadi penonton di provinsi sendiri,” kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

Menurutnya, solusi untuk permasalahan pendidikan bagi mereka yang tidak mampu harus dibantu misalnya dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi atau kabupaten, beasiswa perguruan tinggi di DIY dan asosiasi-asosiasi usaha untuk memberikan beasiswa. ***