Syngenta Indonesia Gelar Corn Plantation Expo

Brbagai Pemangku Kepentingan di Industri Jagung di Subang Jawa Barat

TerasMalioboroNews  – Syngenta Indonesia menggelar pertemuan antara berbagai pemangku kepentingan di industri jagung bertajuk Corn Plantation Expo di Subang, Jawa Barat. Hadir dalam pertemuan ini pelaku industri pakan ternak, industri dairy, asosiasi pakan ternak, perusahaan perkebunan, perusahaan pupuk, perusahaan mesin pertanian, serta asosiasi petani.

Pertemuan strategis ini diharapkan menjadi simpul terjalinnya kerja sama antar-pemangku kepentingan/stakeholders dalam mengembangkan industri jagung nasional.

Di acara ini, Syngenta menampilkan gelaran terintegrasi dari industri pertanian jagung. Mulai dari hulu sampai dengan hilir, termasuk pengenalan jagung bioteknologi, plot demo pupuk, peralatan mekanisasi serta perlindungan tanaman agar para pemangku kepentingan ini bisa memperoleh wawasan dan peluang bisnis dengan teknologi terbaru dari pertanian jagung.

Acara ini merupakan rangkaian dari Business Meeting yang sudah digelar sehari sebelumnya yang membahas mengenai berbagai peluang bisnis jagung.

Disampaikan pada bulan September 2023 lalu saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan target produksi pertanian pada tahun 2024. Target produksi komoditas utama pertanian tahun 2024 untuk jagung kadar air 27% adalah sebesar 23,34 juta ton.

“Industri jagung memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar dan berkelanjutan. Namun, di sisi lain, terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi seperti alih fungsi lahan, ketersediaan pupuk, ancaman penyakit, dan perubahan iklim. Jagung bioteknologi adalah salah satu kunci menjawab tantangan sekaligus menjadi jalan meraih potensi besar tersebut,” tutur Fauzi Tubat, Seed Business Head Syngenta Indonesia di Subang, Rabu (11/11/2023).

Berdasarkan kajian teknis dari sejumlah lembaga, produk bioteknologi aman dan dapat diterima sebagai bahan pangan dan pakan ternak, serta aman terhadap lingkungan. Produk ini juga menjadi solusi bagi industri pakan ternak (feedmill) meningkatkan ketersediaan bahan baku. Jagung bioteknologi juga aman untuk dimanfaatkan dan mendukung ketersediaan pakan ternak sapi di industry dairy farm yang terus meningkat.

Jagung bioteknologi yang diperkenalkan Syngenta di acara Corn Plantation Expo ini merupakan jagung pertama di Indonesia yang memiliki keunggulan ganda yaitu toleran terhadap herbisida glifosat dan tahan hama penggerek batang (Asian Corn Borer/Ostrinia furnacalis). Terdapat tiga jenama jagung bioteknologi Syngenta, yaitu NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti. NK Pendekar Sakti, misalnya, memiliki potensi hasil hingga sebesar 11,8 ton/ha pipilan kering. Jagung bioteknologi ini lebih mudah dibudidayakan, ekonomis, dan memberikan hasil yang lebih tinggi.

Produktivitas jagung hibrida bioteknologi dengan keunggulan ganda ini sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan produktivitas jagung hibrida konvensional. Alhasil, apabila ditanam secara luas di Indonesia, jagung bioteknologi ini bisa mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional saat ini sebesar 5,3 ton/ha menjadi sekitar 7 ton/ha.

“Kami berharap jagung hibrida bioteknologi dengan keunggulan ganda ini dapat memberikan hasil panen melimpah untuk petani dan memberikan keuntungan lebih besar kepada semua pemangku kepentingan. Tidak hanya memiliki potensi yang besar, hadirnya jagung bioteknologi ini sekaligus sebagai upaya untuk mendukung Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional khususnya untuk produk jagung dan turunannya,” tutur Fauzi Tubat. ***

Komentar