Teras Malioboro News , Purwokerto — Berdasarkan hasil angket internal yang dilakukan oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Jendral Sudirman ( Unsoed ) Purwokerto, ditemukan data bahwa sebesar 93% sudah mengenal teknologi artificial inteligent ( AI ) . Bahkan sebagian mahasiswa mengaku sudah menggunakan 5 sampai 7 bentuk software AI guna mendukung belajar mereka.
Fakta tersebut dikemukakan oleh Pakar Komunikasi Unsoed Prof.Dr. Adhi Iman Sulaiman SIP , M .Si dalam kegiatan “ Sambung Rasa “ yang berlangsung di ruang Smart Classroom FISIP Unsooed , Kampus Purwokerto pada Sabtu (7/9/2024) .
Kegiatan bertema “Strategi Pendidikan dan Pelayanan Berbasis Inovasi Media Digital” ini merupakan agenda penelitian, yang melibatkan 4 dosen Ilmu Komunikasi Unsoed, terdiri Ketua tim Dr. Shinta Prastyanti, S.IP., MA, dibantu empat dosen lainnya yakni Prof Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si, Petrus Imam Prawoto Jati, S,Sos, M.I.Kom dan Tri Nugroho Adi, S.Sos., M.Si. Juga menghadirkan Pemimpin Redaksi Tabloid Edukator (edukator.id) Drs. Prasetiyo, M.I.Kom yang memberikan motivasi mengenai asyiknya menjadi penulis.
Sehubungan dengan hal tersebut, Adhi Iman menyampaikan, guna mengantisipasi ketergantungan mahasiswa terhadap teknologi dan aplikasi berbasi AI maka pihaknya lebih banyak memberikan penugasan kuliah berupa tugas kelompok studi kasus seperti mengkosntruksi realitas faktual dan aktual serta tugas video liputan berita yang ternyata menurut survei 78% diminati mahasiswa.
Adhi Iman juga mengemukakan, media digital memiliki dampak positif untuk mendukung proses penugasan dan tambahan materi perkuliahan, karena media menjadi sumber informasi, literasi, perkembangan ilmu pengetahuan serta inovasi teknologi sehingga mahasiswa yang dapat meningkatkan kemampuan kognisi (pengetahuan), afeksi (sikap kreatif) serta kognisi (perilaku produktif).
“Namun media digital juga memiliki dampak negatif jika tidak dibatasi dan terjebak ketergantungan (Phubbing) pada aktivitas seperti game online, bahkan sekarang ada judi online dan pinjaman online ilegal yang harus diantisipasi,” ujarnya.
Baca Juga : Unsoed Purwokerto Jalin Kerjasama Dengan Undana Kupang.
Ketua Tim Sambung Rasa, Dr. Shinta Prastyanti, S.IP., MA menyatakan, kegiatan Sambung Rasa ini dimaksudkan Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sebanyak 30 mahasisa Program Studi S-1 Ilmu Komunikasi (Ilkom) FISIP Unsoed angkatan 2023 dan 2024.
Kali ini tema yang dibahas mengenai perkembangan teknologi digital , karena hal tersebut telahy menjadi kebutuhan, tuntutan dan tantangan di era sekarang ini, sehingga perlu ada kajian untuk memberikan kontribusi penting khususnya dalam proses pembelajaran/perkuliahan dan pelayanan yang serba praktis, mudah dan berkualitas.
“Output dari kegiatan ini menganalisis dan memberikan rekomendasi tentang proses pendidikan dan pelayanan melalui media digital yang efektif dan efisien,” ujar Shinta Prastyanti.
Sedangkan hasil atau outcame dari kegiatan ini, menjadi acuan dalam pengembangkan sumberdaya manusia terutama dosen dan mahasiswa yang memiliki kompetensi serta kompetitif dalam mendukung target pembelajaran.
Melalui kegiatan ini diharapkan menghasilkan strategi/rekomendasi pendidikan dan pelayanan berbasis media inovasi digital dalam mendukung pendidikan yang kreatif, inovatif dan produktif.
Pada sisi lain Pemateri, Tri Nugroho Adi yang juga Koordinator Pusat Pengembangan Kurikulum pada Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unsoed mengajak kepada mahasiswa untuk memiliki motivasi yang tinggi dalam menggapai cita-cita. Yakni dengan menguasai ilmu pengetahuan, mahir mengaplikasikan berbagai keahlian media digital, serta bekerjasama secara tim.
Menurut Tri Nugroho Adi, mahasiswa sekarang memiliki karakteristik Generasi Z, sehingga perlu metode perkuliahan yang banyak penugasan lapangan berupa tugas photografi, liputan berita, dan sinematografi. Metode tersebut berupa Student Center Learning (SCL), Case Based Learning (CBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Sedangkan, Drs.Prasetiyo M.Ikom yang juga pemimpin redaksi Edukator memotivasi para mahasiswa tentang pentingnya keterampilan menulis di era digital, terutama dalam menghadapi dinamika perubahan media atau konvergensi media. Mahasiswa dapat lebih produktif, kreatif dan inovatif untuk menulis di media online yang sudah sangat terbuka baik berupa liputan berita, cerita pendek, puisi, atau hasil karya ilmiah untuk dipublikasikan.
“ Mengikuti lomba-lomba karya tulis di media online ,selain mendapatkan hadiah yang menarik nantinya mendapat pengalaman, prestasi sekaligus portofolio untuk masa depan. “ tandas Prasetiyo.
Baca Juga : FT Unsoed Kini Miliki Lembaga Pers Mahasiswa Rekursif
Dengan adanya kegiatan ini, salah satu peserta worksop Daffa Nurwahid (19) mengaku senang dapat terlibat dalam kegiatan workshop yang sangat bermanfaat untuk menambah motivasi, inpsirasi dan pengetahuan untuk dapat secara bijaksana, kreatif juga produktif menggunakan media digital.
Hal senada , diungkapkan Najwa Ayudia Alwihar (18 tahun) yang menyebut kegiatan ini snagat bermanfaat , karena melalui kegiatan ini dirinya menjadi terbuka dan ingin mendalami dunia ilmu komunikasi, baik secara teori maupun praktis. . (*/prasetiyo)
Komentar